DESAIN INTERAKSI APLIKASI WISATA BERBASIS KOMUNITAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN DESIGN THINKING DI DESA WISATA BRAYUT

Abstract

Menurut data dari Badan Perencenaan dan Pembangunan (Bappeda) Yogyakarta, pada tahun 2019 di Yogyakarta memiliki 214 Desa Wisata. Desa Wisata bermakna sebagai kegiatan wisata yang dilakukan pada obyek wisata desa. Salah satunya yaitu Desa Wisata Brayut. Desa Wisata Brayut menerapkan konsep wisata berbasis komunitas, yaitu konsep yang dikembangkan dengan melibatkan dan menempatkan masyarakat lokal yang memiliki kewenangan untuk mengelola dan mengembangkan daerahnya sendiri, untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal dan keberlanjutan kebudayaan lokal dan sumber daya alam. Banyak wisatawan tidak mengetahui keberadaan Desa Brayut dan berbagai fasilitas yang disediakan. Untuk memudahkan pengguna yang ingin berwisata ke Desa Brayut maka dibutuhkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Aplikasi Desa Brayut berisi seluruh informasi terkait fasilitas desa wisata Brayut. Pengguna juga dapat mengetahui bagaimana cerita dan ulasan terkait desa wisata Brayut. Maka dari itu dengan adanya aplikasi Desa Wisata Brayut sangat memudahkan para wisatawan yang ingin berwisata ke Desa Brayut. Penelitian ini mengambil studi kasus yang dilakukan dalam beberapa tahapan menggunakan pendekatan design thinking. Pada prosesnya, penggunaan metode design thinking dalam penelitian ini merupakan langkah yang sangat tepat, karena dalam praktiknya metode design thinking menerapkan human center design sehingga peneliti bisa memahami secara langsung permasalahan serta kegelisahan yang dirasakan oleh stakeholder Desa Brayut. Penelitian ini juga melakukan pemahaman terhadap pengguna untuk mencapai tujuan dari pengguna, serta proses berempati yang sesuai dengan pengguna. Proses yang berulang pada design thinking ini membantu proses perancangan solusi yang sesuai dengan pengguna.