SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT GIGI DAN MULUT
Abstract
Penyakit gigi dan mulut merupakan salah salah satu penyakit yang sering dialami oleh
masyarakat Indonesia. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas 2018 mencatat
proporsi masalah gigi dan mulut sebesar 57,6% dan yang mendapatkan pelayanan dari tenaga
medis sebesar 10,2%. Adapun proporsi menyikat gigi dengan benar sebesar 2,8%. Apabila
penyakit gigi dan mulut itu tidak ditangani dengan serius maka dapat mengakibatkan penyakit
seperti sinusitis, jantung, kanker paru-paru, syaraf muka, dan lain-lain. Terdapat beberapa
penyakit gigi dan mulut yang dapat ditangani oleh perawat gigi. Dalam proses penanganan
diperlukannya diagnosis terlebih dahulu. Apabila terdapat sistem pakar yang dapat membantu
dokter dalam mendiagnosis maka akan mempermudah pekerjaan tenaga medis khususnya di
bidang penyakit gigi dan mulut.
Sistem pakar dapat membantu dokter gigi dalam melakukan diagnosis awal, dengan
menyimpan aturan penyakit dalam basis pengetahuan. Sehingga sistem pakar dapat
memberikan solusi dan kesimpulan selayaknya pakar. Pada penyakit gigi dan mulut terdapat
ketidakpastian didalamnya karena ada beberapa penyakit yang mempunyai ciri-ciri yang
hampir sama. Oleh karena itu, di dalam sistem pakar ini menggunakan metode Certainty Factor
untuk nilai kepastian terhadap suatu penyakit. Dalam metode Certainty Factor pakar
memberikan nilai kepercayaan untuk pengetahuan pada suatu penyakit gigi dan mulut.
Pada pengujian sistem pakar yang telah dilakukan oleh dokter gigi dan perawat gigi
menghasilkan jika sistem telah melakukan diagnosis selayaknya seorang dokter gigi atau pakar.
Pengujian sistem ini dilakukan dengan memasukkan gejala yang sama seperti dokter
melakukan diagnosis secara manual. Keluaran yang diberikan sistem sama dengan hasil
diagnosis yang diyakini oleh pakar. Oleh karena itu, sistem pakar diagnosis penyakit gigi dan
mulut ini sudah layak digunakan oleh perawat gigi.
Collections
- Informatics Engineering [2189]