Show simple item record

dc.contributor.advisorBaritoadi Buldan Rayaganda Rito, ST., MS., IAI., GP
dc.contributor.authorDhian Purwitasari, 18515007 S.Ars
dc.date.accessioned2020-05-01T07:40:37Z
dc.date.available2020-05-01T07:40:37Z
dc.date.issued2019-10-22
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/20070
dc.description.abstractKonsumsi energi adalah sebuah keniscayaan, dan pada waktu yang sama, energi yang dihasilkan dari sumber yang tidak terbarukan membuat konsumsi energi yang berlebihan dan berdampak buruk pada keberlangsungan generasi yang akan datang. Di Indonesia sendiri, menurut data dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), dalam rentang waktu 10 tahun (1999-2008) terjadi peningkatan konsumsi energi sebanyak 50% tanpa diikuti oleh keseimbangan produksi energi. Dari seluruh konsumsi energi yang digunakan, 45% digunakan oleh sektor bangunan. Sehingga perlu dilakukan upaya konservasi energi pada bangunan agar meminimalkan konsumsi energi yang digunakan. Dikenal nilai OTTV (Overall Thermal Transfer Value) yang mengindikasikan besarnya transfer panas ke dalam bangunan, yang berdampak langsung pada konsumsi energi bagi kebutuhan pendinginan dalam ruang. Bangunan rumah kos merupakan salah satu fasilitas yang penting di kota-kota yang berlatar belakang pendidikan dan bisnis. Konsumsi energi dalam rancangan rumah kos salah satunya ditentukan dari perancangan arsitektur yang baik. Orientasi fasad pada sisi bangunan terpanjang yang menghadap ke utara dan selatan merupakan cara termudah untuk mengurangi panas sinar matahari langsung untuk berpindah kedalam bangunan. Namun prinsip ini tidak selalu dapat diterapkan karena keterbatasan bentuk lahan. Pada fasad yang menghadap ke timur dan barat, meningkatkan bidang masif dapat mengurangi panas yang masuk, namun akan meningkatkan penggunaan pencahayaan buatan yang berdampak pada konsumsi energi penerangan yang berlebihan.Tujuan penelitian ini adalah melakukan evaluasi OTTV dan pencahayaan alami pada sebuah kasus perencanaan fasad rumah kos ekslusif dengan sisi terpanjang menghadap ke barat dan timur, dan melakukan perancangan ulang guna mencapai optimalisasi pencahayaan alami minimal sebesar 30% dari luas lantai (standart GBCI) dan mencapai nilai OTTV (Overall Thermal Transfer Value) tidak lebih dari 35 W/m2 sesuai persyaratan SNI mengenai konservasi energi pada selubung bangunan. Metode yang digunakan adalah metode komparatif, melalui perbandingan besar bukaan. Evaluasi dilakukan dengan perhitungan OTTV, dan simulasi perhitungan pencahayaan alami pada masing-masing rancangan, untuk mengetahui model desain fasad yang memiliki OTTV terendah/ mencapai standar, kuantitas pencahayaan alami sesuai standar.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKonservasi Energien_US
dc.subjectSelubung Bangunanen_US
dc.subjectOTTVen_US
dc.subjectpencahayaan alamien_US
dc.subjectGBCIen_US
dc.subjectBangunan Rumah Kosten_US
dc.titleEVALUASI KONSEVASI ENERGI DESAIN SELUBUNG BANGUNAN DAN OPTIMALISASI PENCAHAYAAN ALAMI Studi Kasus : Rumah Kos Eksklusif Kragilanen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record