EVALUASI TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE EMPIRIK DAN METODE MEKANISTIK-EMPIRIK DENGAN PROGRAM KENPAVE PADA RUAS JALAN IMOGIRI TIMUR
Abstract
Ruas Jalan Imogiri Timur masuk dalam kategori jalan nasional dan jalan arteri. Jalan ini merupakan jalan yang cukup kompleks selain memiliki beberapa bangunan pemerintah dan lainnya,jalan ini merupakan salah satu jalan menuju tempat pariwisata. Dengan adanya bangunan dan tempat pariwisata tersebut menyebabkan tingkat volume lalu lintas meningkat sehingga pada ruas jalan imogiri harus diimbangi dengan perkerasan jalan yang baik. Dalam perkembangan jalan terus meningkat dari waktu ke waktu mengalami pembebanan yang terus meningkat. Dalam mengevaluasi kualitas jalan dengan metode yang berbeda dan dicari desain alternatif paling minimum. Membandingkan tebal perkerasan lentur menggunakan metode Bina Marga 1987, Bina Marga 2013, Bina Marga 2017, dan AASHTO 1993. Mengetahui hasil Kontrol kenpave untuk tebal lapis minimumuntuk metode metode Bina Marga 1987, Bina Marga 2013, Bina Marga 2017, dan AASHTO 1993. Membandingkan hasil tebal dan niai SN ( Structural Number) metode Bina Marga 1987, Bina Marga 2013, Bina Marga 2017, dan AASHTO 1993 dengan mekanistik empirik menggunakan program Kenpave. Pada perhitungan metode mekanistik-empiris tebal lapis perkerasan lentur menggunakan program Kenpave didapat hasil tebal lapis permukaan atas Bina Marga 1987 dan AASHTO 1993 dengan ketebalan ekstrem minimum sebesar 5 cm. Perhitungan metode Bina Marga 2013 dan Bina Marga 2017 dengan ketebalan ekstrem minimum sebesar 7 cm.Hasil perbandingan perhitungan manual dan hasil Kenpave analisis Structura Number (SN) tebal lapis perkerasan lentur pada perhitungan manual didapatkan perbedaan nilai SN yang tidak terlalu signifikan atau perbedaanya tidak terlalu jauh. Selisih nilai SN pada perhitungan manual dan Kenpave metode Bina Marga 1987 terdapat selsih yang besar yaitu 15,04 , metode Bina Marga 2013 dan Bina Marga 2017 terdapat selisih yang kecil yaitu 1,05, dan AASHTO 1993 selisih nilai SN tidak terlalu besar yaitu 2,05. Sedangkan hasil nilai SN yang terbesar terdapat pada metode Bina Marga 1987.
Collections
- Civil Engineering [4192]