Show simple item record

dc.contributor.authorFirman Prakarsa Alam, 94310119
dc.contributor.authorNugroho Wuritomo, 94310091
dc.date.accessioned2020-04-26T23:20:49Z
dc.date.available2020-04-26T23:20:49Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/19789
dc.description.abstractSetelah mengalami krisis moneter, perekonomian Indonesia mulai bangkit kembali dengan indikator rendahnya tingkat inflasi, yaitu sebesar 2,54 % pada tahun 1999, dan optimisnya pemerintah dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,4 % pada tahun 2000. Hal itu diharapkan dapat memacu industri jasa kontruksi untuk bangkit, demikian juga industri pendukungnya, misalnva industri beton siap pakai. Pada penelitian kali ini, penulis melakukan suatu evaluasi investasi dengan metode analisis finansial pada perusahaan beton siap pakai di Yogyakarta. Perusahaan tersebut ( PT. Jaya Readymix Yogyakarta) didirikan pada awal tahun 1992 dan merupakan cabang perusahaan sejenis yang berkantor pusat di Jakarta. Investasi awalnya sebesar Rp.2.558.350.000,00 yang merupakan joint venture antara PT. Pembangunan Jaya dan PL Boral Australia dengan prosentase saham masing – masing sebesar 50 %. Untuk mengevaluasi perkembangan modal yang telah diinvestasikan digunakan ukuran-ukuran finansial yang meliputi tingkat pengembalian investasi (TPI), tingkat pengembalian modal sendiri (TPMS), menghitung titik impas (Break Event Point) serta Net Present Value (NPV) perusahaan. Dan analisis finansial yang dilakukan, didapatkan bahwa tingkat pengembalian investasi (TPI) dianggap layak pada tahun 1999 karena nilai TPI positif, dan perusahaan mendapat keuntungan sebesar 5,659 % dari nilai investasi yang dipakai. Tingkat pengembalian modal sendiri (TPMS) dianggap layak karena positifpada tahun 1999 dan perusahaan telah untung sebesar 5,659 % dan nilai modal yang ditanamkan. Pada perhitungan break event point (BEP) didapatkan bahwa BEP yang terjadi pada tahun 1999, pada saat pendapatan perusahaan sebesar Rp. 133.842.236.000,00 dan pada saat itu perusahaan telah mengalami keuntungan sebesar Rp.622.555.900,00, Sedangkan pada perhitungan net present value (NPV) didapatkan bahwa sampai tahun 1999 NPVperusahaan adalah sebesar Rp.622.555.800,00, hal itu berarti modal perusahaan telah kembali dan perusahaan mendapat keuntungan sebesar nilai tersebut. Dan hasil akhir tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan telah kembali investasinya pada tahun 1999 dan untuk keputusan investasi beton segar selain analisis finansial, harus dipakai metode lain misalnya analisis pasar dan di Yogyakarta investasi concrete batching plant masih layak dilanjutkan, dengan asumsi kondisi perekonomian Indonesia sudah mulai membaik dan diadakan diversifikasi usaha dengan memproduksi beton-beton jenis lainnya seperti beton pracetak, beton ringan, beton hampa dan sebagainya, sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan dapat meningkat.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis Evaluasi Investasien_US
dc.subjectConcrete Batching Planten_US
dc.subjectPT. Jaya Readymix Yogyakartaen_US
dc.titleAnalisis Evaluasi Investasi Concrete Batching Plant PT. Jaya Readymix Yogyakartaen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record