Show simple item record

dc.contributor.authorDanang Budi Setiyono, 99511182
dc.contributor.authorHerwiyono, 99511286
dc.date.accessioned2020-04-22T14:00:50Z
dc.date.available2020-04-22T14:00:50Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/19665
dc.description.abstractDidalam industri konstruksi, manajemen diperlukan sebagai acuan untuk mencapai satu tujuan tertentu secara sistematik dan efektif, melalui tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dengan mengelola dan menggunakan sumber daya yang ada secara efisien. Perencanaan merupakan unsur penting dari konsep manajemen proyek. Salah satu hal yang dilaksanakan dalam perencanaan adalah penyusunan jadwal. Melalui jadwal proyek tersebut dapat diketahui kurun waktu proyek secara keseluruhan. Namun kadang-kadang sering kali timbul pertanyaan apakah kurun waktu tersebut sudah optimal, atau dengan kata lain dapatkah kurun waktu pelaksanaan proyek dipersingkat dengan menambah biaya atau sumber daya lain dalam batas yang masih dianggap ekonomis. Dari situlah maka dilakukan usaha untuk mempersingkat waktu pelaksanaan proyek yang dikenal dengan istilah project crashing (proyek percepatan). Permasalahan yang kemudian timbul adalah kegtatan-kegiatan apakah yang mungkin dapat dipercepat durasinya? dan bagaimana mengoptimumkan waktu dan biaya proyek pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi? Dan yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui durasi dan biaya optimal dari penambahan jam kerja 1 jam, 2 jam, 3 jam, dan 4 jam. Metode yang digunakan untuk mempercepat waktu pelaksanaan proyek tersebut adalah project crashing dengan menambah jam kerja (lembur), dimana jumlah jam lembur yang mungkin dilakukan adalah 1jam, 2 jam, 3 jam dan 4 jam. Crashing dilakukan pada kegiatan kritis yang ditunjukkan pada jaringan kerja PDM (Precedence Diagram Method) yang disusun dengan software Primavera Project Planner. Kemudian dicari pemendekkan yang optimal dan masing-masing crash denga penambahan jam lembur, selanjutnya akan diapatkan crash yang durasi dan biaya optimalnya adalah yang paling optimal. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa crash yang optimal adalah crash dengan penambahan jam kerja (lembur) selama 2 jam dengan pemendekkan optimal 8 hari, sehingga waktu pelaksanaan proyek dapat dipersingkat dari 246 hari dengan biaya sebesar Rp 700.766.514,00 menjadi 238 hari dengan biaya sebesar Rp 696.831.141,00.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectOptimasi Kinerja Biaya dan Waktuen_US
dc.subjectProyek Percepatanen_US
dc.subjectStudi Kasus : Proyek Pembangunan Pasar dan Pertokoan Rejodanien_US
dc.titleOptimasi Kinerja Biaya dan Waktu pada Proyek Percepatan Studi Kasus : Proyek Pembangunan Pasar dan Pertokoan Rejodanien_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record