Show simple item record

dc.contributor.authorDwi Yusetiyani, 99511073
dc.date.accessioned2020-04-17T15:42:48Z
dc.date.available2020-04-17T15:42:48Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/19518
dc.description.abstractVolume lalulintas Kota Surakarta mengalami peningkatan setiap tahunnya yang diakibatkan bertambahnya jumlah kepemilikan kendaraan. Kemacetan pada simpang Singosaren merupakan salah satu dampak dari pertumbuhan lalulintas yang cukup tinggi dan belum berfungsinya sistem lalulintas secara baik. Dengan memperhatikan kondisi geometrik jalan, volume arus lalulintas, hambatan samping dan lingkungan simpang yang merupakan daerah komersil, maka dicoba untuk mengatasi dengan manajeman simpang tak bersinyal dan beberapa alternatif pemecahan masalah. Perencanaan menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dan program Exceel 2000 untuk pengolahan data lalulintas. Data lalulintas diperoleh dari pencacahan jumlah kendaraan di lapangan yang dilakukun selama 3 hari pada jam-jam sibuk. Disajikan dalam bentuk table-label data kendaraan dan kemudian dianalisis perilaku lalulintas simpang. Untuk simpang tak bersinyal dipakai formulir MKJI 1997 yaitu USIG I-II. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pemasangan rambu larangan berhenti, pelebaran jalan dan pemakaian median jalan belum bias memecahkan masalah kapasitas simpang Singosaren. Begitu juga hambatan samping menggunakan acuan pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997) dan menggunakan formulir UR-2 untuk pengolahan data hambatan samping. Analisa hambatan samping untuk menentukan besarnya tingkat hambatan samping pada simpang dan disimpulkan tingkal hambtan samping pada simpang Singosaren sandal tinggi terutama pada jam puncak. Hasil analisa data lalulintas tersebut kemudian dianalisis untuk mencari hubungannya dengan Hambatan Samping (SF) menggunakan regresi linier melalui program Exceed 2000 didapat rumus matematika untuk Hambatan Samping (SF) dengan Arus Lalulintas (Q) yaitu Y Y 0.245X 105.67dengan nilai koefisien determinasi R² 0.4 725 dan koefisien korelasi r 0.6874. Hambatan Samping (SF) dan Kapasitas (C) yaitu Y 0.2X 237.38 dengan nilai koefisien determinasi R² = 0.0267 dan koefisien korelasi r 0.163, dan Hambatan Samping (SF) dengan Derajat Kejenuhan (DS) yaitu Y 1650.9X - 1158 dengan nilai koefisien determinasi R² 0.1389 dan koefisien korelasi r 0.3769. Dari analisis di atas dapat disimpulkan kurang adanya hubungan yang signifikan antara Hambatan Samping dengan Arus Lalulintas, Kapasitas dan Derajat Kejenuhan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPengaruh Hambatan Samping (Side Friction)en_US
dc.subjectSimpang Tak Bersinyalen_US
dc.subjectStudi Kasus Simpang Empat Singosaren, Soloen_US
dc.titlePengaruh Hambatan Samping (Side Friction) pada Simpang Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Empat Singosaren, Solo)en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record