Panjang Efektif Lapis Pembeda yang Diperlukan pada Persimpangan Berlampu Lalu Lintas pada Jalan Arteri Lingkar Utara Yogyakarta
Abstract
Perecanaan Perkerasan lentur jalan raya di Indonesia tidak diperhitungkan
terhadap kondisi lama pembebanan. Lama pembebanan pada ruas jalan mempengaruhi
karaktenstik dan tebal perkerasannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
panjang efektif lapis pembeda berdasarkan lama pembebanannya. Penelitian ini tidak
menganalisis penyebab kerusakan Lokasi penelitian dilakukan pada persimpangan
berlampu lalu lintas pada jalan arteri lingkar Utara Yogyakarta pada persimpangan
ini lalu lintasnya cukup padat dengan waktu pembebanan cukup lama.
Metode pada penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan dan pengukuran
langsung di lapangan untuk menentukan panjang efektif lapis pembeda dan lama
pembebanannya. Panjang efektif ditentukan berdasarkan panjang antrian kendaraan
yang lolos dalam satu siklus lampu lalu lintas saat arus jenuh dan panjang akselerasi
kendaraan untuk mencapai kecepatan normal (±50 km/jam) dari keadaan berhenti.
Lama pembebanan dibagi menjadi dua, yaitu lama pembebanan singkat berdasarkan
kecepatan dan lama pembebanan panjang berdasarkan waktu merah dan keterlambatan
kendaraan dalam bergerak ("starting loss time"). Hasil penelitian tersebut kemudian
dianalisis untuk menentukan tebal perkerasan dengan menggunakan metode SHELL
1978 yang memperhitungkan nilai kekakuan ("stiflhess modulus") berdasarkan lama
pembebanannya.
Dari hasil penelitian didapat rata-rata panjang efektif berkisar antara 70-75
meter dengan lama pembebanan singkat 0,012 detik (V=60 Km/jam) dan lama
pembebanan panjang 110 detik berdasarkan waktu periode lampu menyala merah (105
detik) dan starting loss time 5detik. Analisis tebal perkerasnnya didapat pada lama
pembebanan 110 detik dibutuhkan tebal 15 cm sedangkan pada lama pembebanan
0,012 detik dibutuhkan tebal 6 cm.
Collections
- Civil Engineering [4192]