Show simple item record

dc.contributor.authorNurdiyanto, 98511007
dc.contributor.authorMartana, 98511121
dc.date.accessioned2020-04-14T09:26:24Z
dc.date.available2020-04-14T09:26:24Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/19363
dc.description.abstractIndonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai tingkat resiko gempa yang tinggi karena dilewati oleh empat sistem plat tektonik yang masih aktif. Maka perencanaan struktur bangunan harus didesain sedemikian rupa sehingga mampu menahan beban termasuk beban gempa. Prinsip dan desain bangunan tahan gempa adalah kesesuaian antara suplai (suply) dan kebutuhan (demand). Pada tahun 2002 telah diterbitkan code baru mengenai desain bangunan tahan gempa, untuk menggantikan peraturan bangunan tahan gempa yang diterbitkan pada tahun 1983. Perbedaan antara code lama dan code baru antara lain rangking wilayah, koefisien gempa dasar, pembagian jenis tanah, daktilitas (p) dan gaya geser dasar gempa (V). Karena perbedaan tersebut perlu diketahui perbedaan kebutuhan struktur yang akan menahan seluruh beban (grafitasi dan gempa) secara aman. Maka diadakan penelitian seberapa besar perbedaan kebutuhan kekuatan (strength demand) bangunan yang didesain dengan menggunakan code 1983 dan bangunan yang didesain dengan menggunakan code 2002. Melalui analisis statik ekivalen, diperoleh gaya geser dasar gempa 1 pada daerah RW 1 1 lama lebih besar 131,49 % dari RW 1 6 baru, sedangkan untuk RW 2 2 baru lebih kecil 103,89 % dan R W2 5 baru. Karena adanya perbedaan gaya geser dasar ini maka momen perlu, momen tersedia, dan momen kapasitas pada balok dan kolom besarnya berbeda-beda. Pada penulangan balok R W 1 1 lama, luas tulangan longitudinal lebih besar 123,93 % sedangkan luas tulangan geser lebih besar 101,81 % dan R W1 6 baru. Pada RW 2 2 lama, luas tulangan longitudinal lebih kecil 123,43 % sedangkan luas tulangan geser lebih kecil 101,36 % dan RW 2 5 baru. Pada penulangan kolom R W1 1 lama, luas tulangan longitudinal lebih besar 109,00 % tulangan geser lebih besar 101.61 % dan RW 16 baru. Sedangkan pada RW 2 2 lama, luas tulangan longitudinal lebih kecil 107,52 % dan tulangan geser lebih kecil 100,53 % dan RW 2 5 baru.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis dan Desainen_US
dc.subjectStruktur Beton Bertingkat Banyaken_US
dc.subjectDaktilitas Penuhen_US
dc.subjectDiatas Tanah Lunaken_US
dc.subjectWilayah Gempa 1 dan 2en_US
dc.subjectBerdasarkan Peraturan Gempa 1983 dan 2002en_US
dc.titleAnalisis dan Desain Struktur Beton Bertingkat Banyak dengan Daktilitas Penuh Diatas Tanah Lunak di Wilayah Gempa 1 dan 2 (Berdasarkan Peraturan Gempa 1983 dan 2002)en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record