Efektifitas Aerobik Horizontal Roughing Filter dalam Menurunkan TSS dan Nitrat pada Limbah Cair Industri Batik
Abstract
Salah satu sektor industri yang sedang berkemhang dengan baik di D.I Yogyakarta
adalah industri batik. Berkembangnya industri batik mempunyai dampak yang sangat
luas. Dampak positif yaitu terbukanya lapangan kerja, meningkatnya taraf hidup
masyarakat, dan juga akan meningkatkan eksport. Dan dampak negatif, yaitu
berkembangnya industri batik akan diiringi oleh meningkatnya produk samping yang
berupa limbah yang hanya jika dibiarkan akan merugikan bagi manusia dan lingkungan
hidup, termasuk tanah, air, dan udara di sekitar daerah industri. Tujuan dari penelitian
ini adalah mengetahui efisiensi penurunan kadar TSS dan nitrat pada limbah cair
industri batik dengan menggunakan Roughing Filter aliran Horizontal bermedia gravel
dengan proses aerobik.
Metode penelitian yang digunakan berdasarkan SNI, dimana nitrat diukur secara
spektrofotometer dan TSS diukur secara gravimetri. Tingginya konsentrasi Nitrat dan
TSS (Total Suspended Solids) pada limbah cair industri batik dinilai perlu untuk dibuat
suatu pengolahan alternatif yaitu reaktor aerobik horizontal roughing filter. Reaktor
aerobik horizontal roughing filter merupakan reaktor dengan proses filtrasi. Proses
filtrasi dengan menggunakan balu krikil dari sungai dengan ukuran 5-10 mm. Penelitian
ini dilakukanselama 10 hari dimana variasi penelitian terdapat pada waktu pengambilan
sampel.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat dilihat rata - rata penurunan
konsentrasi Nitrat sebesar 6,121% pada reaktor 1 dengan rata - rata konsentrasi awal
(inlet) yaitu 3,1188 mg/l dan konsentrasi akhir (outlet) yaitu 2,866 mg/l, sedangkan pada
reaktor ke 2 mampu menurunkan nitrat sebesar 1,902% dengan rata-rata konsentrasi
awal 2,866 mg/l dan konsentrasi akhir 2,4745. Sedangkan untuk konsentrasi TSS rata -
rata mampu menurunkan sebesar18,922% pada reaktor 1 dengan rata- rata konsentrasi
awal (inlet) yaitu 1092 mg/l dan konsentrasi akhir (outlet) yaitu 832,4 mg/l, sedangkan
pada reaktor ke 2 mampu menurunkan nitrat sebesar 23,648% dengan rata-rata
konsentrasiawal 832,4 mg/l dan konsentrasi akhir 691. Kualitas effluent untuk parameter
TSS dan Nitrat sudah memenuhi standar baku mutu air buangan limbah cair
sebagaimana tertuang dalam Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta
No.281/KPTS/1998.
Collections
- Environmental Engineering [1429]