Solidifikasi Limbah Flyash Hasil Pembakaran Incinerator Industri Tekstil Sebagai Keramik
Abstract
Limbah fly ash industri tekstil yang dihasilkan dari pembakaran dengan
incinerator tergolong jenis limbah berbahaya dan beracun (limbah B3) sehingga
perlu pengelolaan secara khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat logam berat yang terimmobilisasi dalam keramik yang telah ditambahkan
limbah fly ash dan bahan-bahan aditif. Di samping itu juga untuk mengetahui
kualitas kuat lentur keramik dan persentase penambahan limbah fly ash yang
optimum dalam pembentukan keramik dari aspek teknis (kuat lentur) dan aspek
kesehatan dan lingkungan.
Salah satu metode pengolahan yang digunakan adalah solidifikasi limbah
fly ash sebagai keramik. Dalam proses solidifikasi ini, digunakan penambahan
variasi konsentrasi 10%, 20%, 30% dan 40% limbah fly ash dalam bahan-bahan
keramik, selanjutnya diberi air secukupnya dan dicetak dengan ukuran
10 cm x 10 cm x 1 cm. Keramik yang sudah dicetak dikeringkan dan dibakar dengan
suhu 1200°C selama 16 jam, masing-masing variasi percobaan dibuat 5 sampel
keramik. Terhadap benda uji keramik yang diperoleh, dilakukan uji kuat lentur
dan uji lindi dengan metode TCLP.
Penambahan limbah fly ash dalam bahan-bahan pembuatan keramik
menunjukkan suatu hasil yang positif. Dari hasil penelitian, pada penambahan
10%, 20% dan 30% limbah diperoleh nilai kuat lentur sebesar 77,188 kg/cm²;
40,667 kg/cm² dan 36,156 kg/cm², masih memberikan mutu kualitas keramik baik
karena kuat lentur keramik masih berada diatas nilai pembanding keramik dinding
yang dijual dipasaran yaitu sebesar 31,69 kg/cm²; 29,25 kg/cm² dan 21,94 kg/cm²,
sedangkan pada penambahan 40% limbah yaitu sebesar 16,250 kg/cm²
menghasilkan nilai kuat lentur dibawah nilai pembanding sehingga menghasilkan
mutu keramik kurang baik. Pemeriksaan pelindian logam berat Cr, Zn dan Pb
pada padatan keramik dengan metode Toxicity Charateristic Leaching Procedure
(TCLP) pada penambahan 10%, 20%, 30% dan 40% limbahfly ash masih berada
dibawah baku mutu yang ditentukan berdasarkan PP 18 tahun 1999. Oleh karena
itu persentase penambahan limbah fly ash yang optimum dalam pembentukan
keramik dari aspek teknis (kuat lentur) dan aspek kesehatan dan lingkungan yaitu
10% dengan nilai kuat lentur sebesar 77,188 kg/cm² dan nilai lindi logam berat
Cr, Zn dan Pb sebesar 0,013mg/l; 0,308mg/l dan 0,176mg/l. Dari hasil penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa limbah fly ash dari hasil pembakaran incinerator
industri tekstil layak dari aspek teknis (kuat lentur) maupun aspek kesehatan dan
lingkungan.
Collections
- Environmental Engineering [1430]