Show simple item record

dc.contributor.authorDian Panorama, 99511092
dc.contributor.authorArdho Istartoro, 99511121
dc.date.accessioned2020-04-12T18:50:43Z
dc.date.available2020-04-12T18:50:43Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/19289
dc.description.abstractPertumbuhan lalulintas yang terns meningkat menimbulkan tuntutan sarana dan prasarana transportasi yang meningkat pula. Ketersediaan barang material untuk konstruksi lapis perkerasan harus dapat mencukupi kebutuhan dan memenuhi persyaratan demi kelangsungan pembangunan prasarana transportasi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan membandingkan nilai-mlai stabilitas. flow (kelelehan). VITM (Void In The Mix), VFWA (Void Filled With Asphalt) dan Ooutient Marshall serta density dari campuran Beton Aspal (laston) dengan agregat halus pasir Clereng dan pasir pantai Bandengan. Selain itu membandingkan kadar aspal optimum dari kedua bahan agregat halus dengan acuan pencarian kadar aspal opimum dari Direktorat Jenderal Bina Marga Bahan yang digunakan berupa agregat kasar, agregat halus pasir Clereng Kulon Progo dan filler. Agregat halus Pasir Pantai berasal dari Pantai Bandengan. Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Aspal AC 60 70 produksi Pertamina. Untuk mencari benda ujiyang optimum, dilakukan pengujian dengan Metode tes Marshall. Untuk variasi kadar aspal yang digunakan adalah 5%, 5.5%. 6%. 6.5% dan 7% terhadap total berat campuran. Sedangkan variasi kadar agregat halus pasir pantai yang digunakan dalam penelitian ini adalah 6%, 7% dan 8% dari agregat halus Pasir Clereng. Kadar aspal optimum yang didapat untuk campuran dengan agregat halus pasir pantai 6%, 7% dan 8% adalah 6,425%, 6,4% dan 6,375%. Sedang untuk agregat halus pasir Clereng kadar aspal optimumnya adalah 6,75%. Dilanjutkan benda uji optimum tersebut diteliti dengan lama perendaman 30 menit dan24jam. Hasil penelitian yang didapatkan dari campuran perkerasan konstruksi yang menggunakan agregat halus pasir pantai sebesar 6%, 7% dan 8% dari agregat halus Pasir Clereng, didapatkan nilai-nilai dari stabilitas, flow, VITM, VFWA, Qoutient Marshall dan density yang terlalu kecil atau berhimpitan, maka tidak bisa dibuat komparasi dengan campuran Beton Aspal yang menggunakan agregat halus Pasir Clereng. Hal ini dikarenakan kadar Pasir Pantai Bandengan Pasir Clereng yang digunakan terlalu kecil.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectStudi Komparasien_US
dc.subjectPengaruh Pasir Pantai Bandenganen_US
dc.subjectPasir Clerengen_US
dc.subjectKarakteristik Marshall pada Lastonen_US
dc.titleStudi Komparasi : Pengaruh Pasir Pantai Bandengan dan Pasir Clereng terhadap Karakteristik Marshall pada Lastonen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record