Studi Komparasi : Pengaruh Pasir Pantai Bandengan dan Pasir Clereng terhadap Karakteristik Marshall pada Laston
Abstract
Pertumbuhan lalulintas yang terns meningkat menimbulkan tuntutan
sarana dan prasarana transportasi yang meningkat pula. Ketersediaan barang
material untuk konstruksi lapis perkerasan harus dapat mencukupi kebutuhan dan
memenuhi persyaratan demi kelangsungan pembangunan prasarana transportasi.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan membandingkan nilai-mlai
stabilitas. flow (kelelehan). VITM (Void In The Mix), VFWA (Void Filled With
Asphalt) dan Ooutient Marshall serta density dari campuran Beton Aspal (laston)
dengan agregat halus pasir Clereng dan pasir pantai Bandengan. Selain itu
membandingkan kadar aspal optimum dari kedua bahan agregat halus dengan
acuan pencarian kadar aspal opimum dari Direktorat Jenderal Bina Marga
Bahan yang digunakan berupa agregat kasar, agregat halus pasir Clereng
Kulon Progo dan filler. Agregat halus Pasir Pantai berasal dari Pantai
Bandengan. Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Aspal AC 60 70 produksi
Pertamina. Untuk mencari benda ujiyang optimum, dilakukan pengujian dengan
Metode tes Marshall. Untuk variasi kadar aspal yang digunakan adalah 5%,
5.5%. 6%. 6.5% dan 7% terhadap total berat campuran. Sedangkan variasi kadar
agregat halus pasir pantai yang digunakan dalam penelitian ini adalah 6%, 7%
dan 8% dari agregat halus Pasir Clereng. Kadar aspal optimum yang didapat
untuk campuran dengan agregat halus pasir pantai 6%, 7% dan 8% adalah
6,425%, 6,4% dan 6,375%. Sedang untuk agregat halus pasir Clereng kadar
aspal optimumnya adalah 6,75%. Dilanjutkan benda uji optimum tersebut diteliti
dengan lama perendaman 30 menit dan24jam.
Hasil penelitian yang didapatkan dari campuran perkerasan konstruksi
yang menggunakan agregat halus pasir pantai sebesar 6%, 7% dan 8% dari
agregat halus Pasir Clereng, didapatkan nilai-nilai dari stabilitas, flow, VITM,
VFWA, Qoutient Marshall dan density yang terlalu kecil atau berhimpitan, maka
tidak bisa dibuat komparasi dengan campuran Beton Aspal yang menggunakan
agregat halus Pasir Clereng. Hal ini dikarenakan kadar Pasir Pantai Bandengan
Pasir Clereng yang digunakan terlalu kecil.
Collections
- Civil Engineering [4258]