Asrama Haji Embarkasi Di Surakarta Landasan Konsepsual Perancangan
Abstract
Ibadah haji adalah merupakan kewajiban bagi setiap pemeluk agama Islam yang
telah mampu baik dalam menanggung perjalanan maupun dalam menanggung orang
yang ditinggalkan selama menjalankan Ibadah Haji.
Peningkatan jumlah calon/jamaah yang ingin menunaikan ibadah haji dari
tahun-ketahun cenderung mengalami peningkatan, hal ini karena kesadaran dan
kemampuan secara finansial penduduk Indonesia meningkat terus disamping penduduk
yang meningkat pula.
Dalam pelaksanaan ibadah haji hal-hal yang berkaitan sangat banyak,
karenanya penyelenggaraan haji adalah merupakan kewajiban nasional yaitu
merupakan tanggung jawab bersama antar masyarakat dan pemerintah. Karena
merupakan tugas nasional maka instansi yang terlibat didalamnya merupakan instansi
yang saling membutuhkan dan saling melengkapi antara lain, dari pengumuman,
pendaftaran, penyetoran ONH, pemeriksaan kesehatan, pengasramaan,
pemberangkatan (transportasi), ke Arab Saudi dan sampai pulang kembah ke
Indonesia. Dengan mengamati kegiatan-kegiatan tersebut maka dapat kita simpulkan
dan kita pahami bahwa berbagai instansi disini terlibat dalam satu kerjasama yang
kompak.
Yang merupakan sarana yang cukup penting adalah asrama haji, disini batasan
yang akan dibahas dalam tulisan ini berkaitan dengan asrama haji. Yang telah menjadi
suatu tugas pemerintah untuk selalu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
khususnya dalam melaksanakan ibadah haji. Sehingga pemerintah berusaha menambah
kwalitas pelayanan, baik perangkat lunak maupun perangkat keras. Perangkat lunak
antara lain pada bidang pengurusan, pembimbingan, pengumuman-pengumuman dan
bentuk-bentuk informasi yang lain. Dalam bidang perangkat keras adalah dengan
penambahan asrama-asrama baik yang bersifat transit maupun asrama embarkasi.
Pembangunan asrama haji umumnya belum optimal penggunaannya khususnya
di luar musim haji. Untuk itu alternatif-alternatif yang dipecahkan untuk
mengoptimalkan fungsi-fungsi peruangan pada asrama haji selalu dikaji. Pada
umumnya fungsi asrama haji di Indonesia digunakan untuk menginap di luar musim
haji. Untuk itu perlu memaksimalkan arti fungsi menginap tersebut antara lain dalam
hal:
• Pelayanan
• Fasilitas penginapan
• Daya-dukung dari bangunan untuk menambah betah tamu yang menginap.
• Sebagai alternatif untuk membantu perkembangan kota.
• Standar-standar peruangan yang memenuhi kenyamanan.
Dengan memperhatikan aspek kenyamanan bagi pengguna diharapkan dalam
penyelenggaraan ibadah haji, misi-misi yang diemban para petugas akan lebih
sempuma karena didukung peruangan yang kondusif. Yang secara tidak langsung akan
membantu calon/jamaah lebih memahami perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji. Asrama haji embarkasi di Surakarta merupakan asrama haji yang dimanfaatkan
untuk calon/jamaah yang berasal dari Propinsi DIY dan Propinsi Jawa Tengah.
Sehingga letak dan lokasi yang strategis sangat menentukan selain didukung dengan
sarana airport yang mewadahi untuk singgah pesawat berbadan lebar.
Adapun lokasi yang memenuhi syarat adalah di Surakarta yang memang telah
didukung dengan pengembangan bandara Adi sumarmo menjadi bandara internasional.
Sehingga dalam konsep pemilihan bentuk dan penampilan bangunan adalah yang
mempunyai citra bangunan Surakarta. Karena Surakarta adalah merupakan pusat
perkembangan kebudayaan Jawa khususnya Jawa Tengah.
Dalam mendukung perkembangan kota Surakarta yang begitu pesat yaitu akan
dijadikannya kota tersebut menjadi kota metropolitan, maka sarana dan prasarana kota
terus dilengkapi dan dikembangkan. Untuk itu asrama haji embarkasi di Surakarta
diharapkan dapat mendukung perkembangan kota karena lokasinya di pinggiran kota
dan dekat dengan Airport Adi Sumarmo. Sehingga asrama itu di luar musim haji
sebagai penginapan (akomodasi) yang bersifat transit karena dekat dengan bandara dan
dekat dengan pusat kota.
Collections
- Architecture [3718]