Show simple item record

dc.contributor.authorLiana Mariza, 99511127
dc.date.accessioned2020-03-24T04:29:12Z
dc.date.available2020-03-24T04:29:12Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/18770
dc.description.abstractPertumbuhan penduduk yang cepat seiring bertambahnya waktu mengakibatkan volume lalulintas bertambah padat sehingga terjadi kenaikan beban dan repetisi beban pada perkerasan. Kerusakan perkerasan jalan pada umumnya disebabkan oleh sistem drainasi yang kurang baik volume beban lalulintas, air, iklim, kondisi tanah dasaryang tidak stabil, material konstruksiperkerasanjalan, sistem pengolahan bahan yang kurang baik, dan kurang baiknya proses pemadatan. Salah satu jalan yang mengalami kerusakan adalah ruas jalan Kalinongko - Bangunjiwo, dengan kondisi berupa retak - retak, pelepasan butiran dan lubangyang kemungtanan disebabkan oleh keadaan tanah dasaryang kurang baik sistem drainasi yangjelek lapis pemukaanjelek dan beban lalu lintas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya kerusakan jalan ditinjau dari keadaan struktur perkerasan, sifat danjenis tanah dasar, beban lalu lintas dan sistem drainasinya. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer yaitu data struktur perkerasan, CBR, sifat fisik dan plastisitas tanah hasil dari pengujian di lapangan dan pengujian di laboratorium, dan data sekunder dari DLLAJ dan Bina Marga Kabupaten Bantul. Pengujian dilakukan di laboratorium FTSP UJI, seperti pengujian CBR laboratorium, uji kadar aspal, analisa saringan, uji penetrasi aspal, uji kadar air optimum, batas cair, batas plastis, batas susut, dan analisa hidrometer. Pengujian di lapangan seperti Core drill, CBR lapangan dengan DCP, dan klasifikasi jenis kerusakan. Data sekunder berupa data LHR, JMF, dan data curah hujan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya kerusakan pada ruasjalan Kalinongko - Bangunjiwo adalah penggunaan aggregatyang tidak sesuai dengan aggregat standar yang digunakan oleh surface course, penghamparan aspalyang tidak meratapada saatpelaksanaan, kurangnya kadar aspal, tidak adanya sistem drainasi dan tebalyang ada kurang mampu menampung beban lalu lintas dan daya dukung tanah yang rendah sehingga kurang mampu menahan beban yang ada saat ini. Penelitian yang dilakukan di laboratorium dilihat dari keadaan strukturnya diperoleh kadar aspal masing- masing stasiun berbeda disebabkan oleh penghamparan aspalyang tidak merata. Kadar aspal rata-rata sebesar 5,318%, kurang dari kadar aspalyang diisyaratkan yaitu sebesar 6,2% dan penetasiyang didapat sangat kecil sebesar 21,6 sedangkan JMF menggunakan AC60/70. Hasil dari analisa saringan diketahui pada titik stasiun 3+300 sampai titik stasiun 3+600 dan titik stasiun 4+500 sampai 4+800 tidak menggunakan aggregat sesuai dengan JMF, sedangkan pada titik stasiun 3+900 sampai titik stasiun 4+200 aggregatnya sudah mengalami degradasi khususnyapada titik stasiun 3+900. Dilihat dari keadaan tanah dasamya diperoleh daya dukungnya rendah dilihat dari nilai CBR sangat kecil sebesar 3,1% danjenis tanah termasuk kelompok A-7-5 dan A-7-6 yaitu tanah lempung yang bersifat plastis dan memiliki indeks plastis yang tinggi, sehingga sensitifterhadap air. Ditinjau dari sistem drainasi ternyata tidak terdapat saluran drainasi pada ruas jalan Kalinongko - Bangunjiwo. Berdasarkan data lalu lintas yang ada, tebal perkerasan saat ini belum mampu menahan beban lalu lintas yang ada, sehingga memerlukan overlay setebal 5 cm.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectEvaluasi Kerusakan Jalan Kabupatenen_US
dc.subjectRuas Jalan Kalinongko-Bangun Jiwoen_US
dc.subjectKabupaten Bantulen_US
dc.subjectDaerah Istemewa Yogyakartaen_US
dc.subjectMetode Perbaikannyaen_US
dc.titleEvaluasi Kerusakan Jalan Kabupaten pada Ruas Jalan Kalinongko-Bangun Jiwo Kabupaten Bantul Daerah Istemewa Yogyakarta dan Metode Perbaikannyaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record