Analisis Kepuasan Konsumen terhadap Mutu Pembangunan Perumahan di Kabupaten Sleman-Jogjakarta
Abstract
Seiring bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, maka semakin banyak
permintaan atas perumahan. Jogjakarta adalah salah satu contoh kota yang strategis untuk
mengembangkan bisnis perumahan. Banyak para developer yang mendirikan perumahan
untuk memenuhi permintaan konsumen, namun kurang mampu menjaga profesionalitas dan
standart mutu perumahan sehingga banyak konsumen merasa tidak puas perumahan yang
telah dihuni. Dari pihak pemerintahan Kabupaten Sleman, dalam hal ini Bupati Sleman-
Jogjakarta, Bpk Ibnu Subiyanto Akt, turut prihatin atas kualitas perumahan dan
menghimbau untuk memperbaiki kinerja para developer khususnya developer muda.
Beberapa konsumen merasa tidak puas atas kinerja para developer tersebut, baik dari tahap
sebelum pemilikan rumah maupun setelah menghuni perumahan.
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan
konsumen perumahan Sleman-Jogjakarta ditinjau dari indikator dan variabel standart mutu
bidang konstruksi dan untuk mengetahui indikator dan variabel standart mutu perumahan
yang menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan kinerjanya atau paling berpengaruh
terhadap tingkat kepuasan konsumen. Penelitian dilaksanakan pada perumahan daerah
Sleman-Jogjakarta dengan 100 responden dari 30 perumahan. Metode penelitian dengan
menggunakan kuisioner harapan/kepentingan konsumen dan kinerja.
Hasil penelitian indikator yang mempunyai tingkat kepuasan konsumen tinggi
adalah Pelayanan yang baik dan ramah (88,09%); Dapat melihat Rumah Contoh (79,63%)
dan Kemudahan pembayaran (76,17%). Sedangkan indikator yang tingkat kepuasannya
rendah adalah Kondisi rumah saat siap huni (49,04%); Tanggapan terhadap keluhan pada
masa pemeliharaan (47,09%) dan Jaminan pemeliharaan Struktur (43,57%). Berdasarkan
variabel dengan l(satu) variabel yang mempunyai tingkat kepuasan tinggi yaitu Pelayanan
Pra Pemilikan Rumah (76,69%). Secara keseluruhan tingkat kepuasan konsumen untuk
seluruh variabel adalah cukup (60,30). Nilai kinerja developer hasil rendah yaitu (2,77)
dibanding harapan konsumen (4,59). Indikator yang menjadi prioritas utama untuk
diperbaiki kinerjanya atau yang paling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen adalah
Kesesuaian material struktur; Kesesuaian material nonstruktur; Penggunaan tenaga
berpengalaman; Sistem keamanan yang baik; Keadaan rumah sesuai keinginan; Keadaan
rumah yang baik saat siap huni; Ketepatan waktu penyerahan; tanggungjawab developer
atas keterlambatan penyerahan; Masa pemeliharaan 100 hari dan Masa pemeliharaan
Struktur. Sedangkan Variabel yang menjadi prioritas utama atau yang paling berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen adalah Pengawasan Kesesuaian Hasil Kerja; Waktu
Penyerahan dan Masa Pemeliharaan.
Collections
- Civil Engineering [4205]