Show simple item record

dc.contributor.authorNur Rohman Sahara, 00521141
dc.date.accessioned2020-03-21T07:17:01Z
dc.date.available2020-03-21T07:17:01Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/18695
dc.description.abstractPerkembangan disektor ekonomi yang sedang giat ditingkatkan oleh pemerintah dengan dikeluarkannya UU No 22/99 Tentang otonomi daerah untuk mencapai kemandirian perekonomian daerah salah satunya meningkatkan perekonomian di sektor industri. Perkembangan industri dalam hal ini usaha memproduksi Minyak Goreng dan buah kelapa dengan meggunakan proses Fermentasi. Karena proses yang dikerjakan lebih effisien sehingga akan lebih mendatangkan keuntungan antara lain dapat meningkatkan pangsa pasar kususnya dalam negeri, dengan mempunyai industri yang kuat dan maju, membuka kesempatan bentuk usaha baru, menyediakan lapangan kerja dan sekaligus dapat membantu kelangsungan hidup masyarakat. Pabrik Minyak Goreng dengan proses fermentasi ini direncanakan bciiokasi di daerah Yogyakarta khususnya di Bantul Jetis dengan luas area 25.450m2.Pabrik ini menggunakan proses Fermentasi dengan menggunakan bahan baku buah atau daging kelapa,air dan ragi, dengan kapasitas produksi 25.000 ton/tahun.Komposisi daging kelapa untuk bahan baku terdiri dari(protein 3%, kalori 3%, lemak 34%, karbohidrat 14%, air30%,kalsium 2,1% vitamin1,1% dan bagian dapat dimakan). Dari komposisi lemaknya kandungan trigliserida diproses fermentasi dengan penambhan ragi tape 3%dan air untuk mendapatkan minyak goreng. Bahan baku kelapa 10882,6kg dan air 10882,6kg dari proses awal santan dihasilkan dilanjutkan proses pemisahan antara skim dan krim,krim yang telah dipisahkan dimasukkan kedalam fermentator dengan penambahan ragi sebanyak 114,3061kg sebagai katalis dan akan menghasilkan enzim sehingga terjadi proses fermentasi dan diperoleh minyak kelapa 3156,5656kg.Kebutuhan air sanitasi 2.000 kg/jam, air pendingin 500 kg/jam, bahan bakar 199,2478 1/jam, listrik 418.322,8695 kW. Minyak Goreng dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat, baik masyarakat menengah keatas ataupun menengah kebawah. Usaha memproduksi Minyak Goreng akan mendatangkan keuntungan antara lain membuka kesempatan bentuk usaha baru dan sekaligus membantu menyediakan lapangan kerja.Adapun bagian-bagian yang biasanya terbuang dari buah kelapa masih dapat dimanfaatkan lagi. Ampas yang terbuang dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak, air kelapa untuk nata de coco,tempurung untuk industri arang aktif dan serabut untuk industri rumah tangga sedangkan blondo masih dapat dikonsumsi dan diolah lagi. Hasil evaluasi ekonomi menunjukkan Modal Tetap {Fixed Capital ) Rp.599.875.753.578.37, Modal Kerja {Working Capital) Rp. 100.036.209.449.98, Percent, Rreturn ofInvestment ( ROl) before tax 12,42 %Percent return of Investment ( ROI) after tax 6,21 %, Pay Out Time (POT) before Tax4,462 tahun, Pay Out Time (POT) after rax 6,17 tahun, Break Event Point (BEP)51,45 %, Shut Down Point (SDP)16,34 %, Discounted cash Flow (DCF)28,9& % Berdasarkan tinjauan kondisi operasi, pemilihan bahan baku, lokasi pabrik dan segi ekonomi, Pabrik Minyak Goreng dengan kapasitas 25.000 ton/tahun ini termasuk pabrik dengan resiko rendah dan cukup menarik bila didirikan di Yogyakarta.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPrarancangan Pabrik Minyak Gorengen_US
dc.subjectBuah Kelapaen_US
dc.subjectProses Fermentasien_US
dc.subjectKapasitas Produksi 25.000 Ton/Tahunen_US
dc.titlePrarancangan Pabrik Minyak Goreng dari Buah Kelapa dengan Proses Fermentasi Kapasitas Produksi 25.000 Ton/Tahunen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record