Prarancangan Pabrik Minyak Goreng dari Buah Kelapa dengan Proses Fermentasi Kapasitas Produksi 25.000 Ton/Tahun
Abstract
Perkembangan disektor ekonomi yang sedang giat ditingkatkan oleh pemerintah
dengan dikeluarkannya UU No 22/99 Tentang otonomi daerah untuk mencapai
kemandirian perekonomian daerah salah satunya meningkatkan perekonomian di sektor
industri.
Perkembangan industri dalam hal ini usaha memproduksi Minyak Goreng dan buah
kelapa dengan meggunakan proses Fermentasi. Karena proses yang dikerjakan lebih
effisien sehingga akan lebih mendatangkan keuntungan antara lain dapat meningkatkan
pangsa pasar kususnya dalam negeri, dengan mempunyai industri yang kuat dan maju,
membuka kesempatan bentuk usaha baru, menyediakan lapangan kerja dan sekaligus
dapat membantu kelangsungan hidup masyarakat.
Pabrik Minyak Goreng dengan proses fermentasi ini direncanakan bciiokasi di daerah
Yogyakarta khususnya di Bantul Jetis dengan luas area 25.450m2.Pabrik ini
menggunakan proses Fermentasi dengan menggunakan bahan baku buah atau daging
kelapa,air dan ragi, dengan kapasitas produksi 25.000 ton/tahun.Komposisi daging kelapa
untuk bahan baku terdiri dari(protein 3%, kalori 3%, lemak 34%, karbohidrat 14%,
air30%,kalsium 2,1% vitamin1,1% dan bagian dapat dimakan).
Dari komposisi lemaknya kandungan trigliserida diproses fermentasi dengan penambhan
ragi tape 3%dan air untuk mendapatkan minyak goreng.
Bahan baku kelapa 10882,6kg dan air 10882,6kg dari proses awal santan dihasilkan
dilanjutkan proses pemisahan antara skim dan krim,krim yang telah dipisahkan
dimasukkan kedalam fermentator dengan penambahan ragi sebanyak 114,3061kg
sebagai katalis dan akan menghasilkan enzim sehingga terjadi proses fermentasi dan
diperoleh minyak kelapa 3156,5656kg.Kebutuhan air sanitasi 2.000 kg/jam, air pendingin
500 kg/jam, bahan bakar 199,2478 1/jam, listrik 418.322,8695 kW.
Minyak Goreng dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat, baik masyarakat
menengah keatas ataupun menengah kebawah. Usaha memproduksi Minyak Goreng akan
mendatangkan keuntungan antara lain membuka kesempatan bentuk usaha baru dan
sekaligus membantu menyediakan lapangan kerja.Adapun bagian-bagian yang biasanya
terbuang dari buah kelapa masih dapat dimanfaatkan lagi. Ampas yang terbuang dapat
dimanfaatkan sebagai makanan ternak, air kelapa untuk nata de coco,tempurung untuk
industri arang aktif dan serabut untuk industri rumah tangga sedangkan blondo masih
dapat dikonsumsi dan diolah lagi. Hasil evaluasi ekonomi menunjukkan Modal Tetap
{Fixed Capital ) Rp.599.875.753.578.37, Modal Kerja {Working Capital)
Rp. 100.036.209.449.98, Percent, Rreturn ofInvestment ( ROl) before tax 12,42 %Percent
return of Investment ( ROI) after tax 6,21 %, Pay Out Time (POT) before Tax4,462
tahun, Pay Out Time (POT) after rax 6,17 tahun, Break Event Point (BEP)51,45 %, Shut
Down Point (SDP)16,34 %, Discounted cash Flow (DCF)28,9& %
Berdasarkan tinjauan kondisi operasi, pemilihan bahan baku, lokasi pabrik dan segi
ekonomi, Pabrik Minyak Goreng dengan kapasitas 25.000 ton/tahun ini termasuk pabrik
dengan resiko rendah dan cukup menarik bila didirikan di Yogyakarta.
Collections
- Chemical Engineering [1177]