Perbebaan Pengukuran Kinerja ROI dan EVA serta Pengaruhnya terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Industri Farmasi di Bursa Efek Jakarta Tahun 1998- 2002)
Abstract
Pengukur kinerja perusahaan secara empiris telah terbukti memiliki keterkaitan dengan return saham. ROI merupakan suatu pengukur kinerja yang secara luas telah dipertimbangkan sebagai pengukur kinerja yang paling bennanfaat dan merupakan pengujian kinerja perusahaan yang paling mendasar (Jacobson, 1987). Namun, ROI tidak memperhitungkan biaya modal perusahaan, yang mcngakibatkan perusahaan mengabaikan kepentingan investor yang telah menanggung risiko melalui investasinya. Sejak dicetuskan oleh Stern Stewart, EVA mendapatkan perhatian yag begitu besar bagi para pengamat di bidang keuangan. EV A menurut beberapa peneliti dianggap mempunyai kemampuan yang lebih baik. Hal ini disebabkan karena EVA telah memasukkan biaya modal sebagai unsur risiko yang harus ditanggung investor.
Penelitian ini bertujuan metihat perbedaan antara pengukur kmerja RO[ dan EVA dan berusaha meneliti lebih lanjut pengaruh ROI dan EVA terhadap return saham pada industri farmasi di Bursa Efek Jakarta periode I 998-2002. Hasil temuan dari penehtian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengukur kinerja ROI dan EVA. Penelitian ini juga membuktikan bahwa baik ROI maupun EVA tidak berpengaruh terhadap return saham.
Collections
- Akuntansi [4399]