POLITIK POPULISME PRESIDEN RAFAEL CORREA DI EKUADOR PADA PERIODE 2013-2017
Abstract
Populisme di Amerika Latin mulai muncul ke permukaan pada abad ke-
19. Rafael Correa merupakan salah seorang populis. Correa mulai menunjukan
jiwa populis pada tahun 2000 saat membantu gerakan warga pribumi Ekuador
yang tergabung dalam Confederation of Indigenous Nationalities of Ecuador
(CONAIE). Correa membantu CONAIE dalam membrantas korupsi yang ada di
Ekuador karena maraknya sistem politik Liberalisme. Pada akhirnya Correa
mencalonkan dirinya sebagai presiden Ekuador pada tahun 2006 dan menjabat
selama dua periode yaitu pada periode pertama tahun 2007-2013 dan periode
kedua pada tahun 2013-2017. Selama menjalankan kepemimpinannya, Correa
mendengarkan keluh kesah warga negaranya dengan keadaan ekonomi Ekuador
yang terpuruk. Selama menjabat, Correa ingin menggapai kesetaraan di Ekuador,
sehingga dirinya lebih cenderung untuk mendengarkan warga miskin di
negaranya. Correa menjanjikan kesejahteraan Ekuador kepada pengikutnya
dengan syarat para pengikutnya harus mendukung segala kebijakan yang diambil,
sehingga kepemimpinan Correa pada akhirnya mengarah pada rezim otoriter.
Collections
- International Relations [504]