Analisis Ketimpangan Pertumbuhan Ekonomi Antar Kecamatan dan Faktor – faktor yang Mempengaruhi di Kabupaten Sleman tahun 2014 – 2016
Abstract
Penelitian ini mengkaji analisis besarnya tingkat ketimpangan pertumbuhan ekonomi antar kecamatan di Kabupaten Sleman tahun 2014 – 2016. Penelitian ini menggunakan metode analisis Indeks Williamson dan Indeks Bonet. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sleman dengan melakukan studi pada 17 kecamatan di Kabupaten Sleman. Variabel yang digunakan yaitu PDRB perkapita kecamatan, PDRB perkapita kabupaten, dan jumlah penduduk.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa di Kabupaten Sleman masih terdapat distribusi pendapatan yang tidak merata antar kecamatan pada periode 2014 sampai 2016. Hasil analisis metode Indeks Williamson pada tahun 2014 sampai 2015 menunjukan kenaikan ketimpangan, sementara pada tahun 2016 mengalami penurunan. Berdasarkan hasil analisis Indeks Bonet pada tahun 2014 sampai 2016 Kecamatan Sleman merupakan wilayah yang memiliki angka ketimpangan tertinggi. Pada tahun 2014 Kecamatan Tempel memiliki angka ketimpagan terendah. Pada tahun 2015 Kecamatan Prambanan memiliki angka ketimpangan terendah, dan pada tahun 2016, dan Kecamatan Moyudan memiliki angka ketimpangan terendah. Adanya kesenjangan antar kecamatan Kabupaten Sleman, dikarenakan terdapat perbedaan faktor produksi dan sumber daya yang tersedia. Perbedaan ini menyebabkan tingkat pembangunan dan pendapatan di setiap wilayah berbeda – beda, sehingga menimbulkan pola pertumbuhan ekonomi antar kecamatan di Kabupaten Sleman tidak merata.
Collections
- Economics [2138]