Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Dra. Junanah, M.I.S
dc.contributor.authorAnggit Hadi Prasaja, 17913082
dc.date.accessioned2020-02-18T07:38:21Z
dc.date.available2020-02-18T07:38:21Z
dc.date.issued2020-01-15
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/18215
dc.description.abstractPenyusunan tesis ini diawali karena munculnya angka penelitian WHO tahun 2018 tentang tingginya angka bunuh diri manusia yang mencapai 800.000 jiwa pertahun. Bunuh diri tidak terlepas dari manusia tersebut tidak bisa membawa diri dalam menghadapi ujian atau cobaan dalam hidupnya. Islam menempatkan bunuh diri sebagai salah satu dosa besar. Dalam keadaan beriman, tidak mungkin seseorang berpikir atau melakukan dosa besar. Banyak manusia merasa cukup ketika menyatakan diri sebagai Mukmin. Seolah pengakuan iman tidak mengandung konsekuensi bagi pelakunya. Padahal, pengakuan iman itu masih harus dibuktikan dalam bentuk sikap dan tindakan ketika menghadapi ujian dan cobaan. Sehingga penelitian ini bermaksud mengungkap perbedaan makna fitnah menurut 4 mufasir dan mengetahui hakikat fitnah menuju pendidikan karakter muḥāsabah. Kajian ini merupakan penelitian pustaka yaitu menjadikan bahan pustaka sebagai sumber data utama. Pada penelitian ini sumber data primer berasal dari kitab-kitab tafsir diantaranya adalah Jamī‟ al-Bayān fī Ta'wil al-Qurān karya Abu Ja'far Muhammad bin Jarir ath-Thabari, Tafsir Al-Munīr Karya Wahbah al-Zuhaili, Tafsir Al-Miṣbah karya M. Quraish Shihab, dan Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka. Selain kitab-kitab tafsir, peneliti menggunakan kitab Ihya‟ Ulumiddin karya Imam al-Ghazali. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah kajian tahlili untuk memahami ayat al-Qurān yang akan dikaji. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan makna fitnah menurut 4 mufasir dalam QS al-Ankabūt ayat 2-3, dan hakikat fitnah dalam ayat ini adalah sunnatullah yang akan terjadi pada setiap manusia dalam bentuk ujian, cobaan, musibah, dan siksaan untuk mengetahui kebenaran imannya. Dari kajian makna fitnah ini menjadi bahan pengembangan menuju pribadi yang berpendidikan karakter muḥāsabah yaitu selalu memikirkan, memperhatikan serta memperhitungkan apa yang akan diperbuat dan apa yang telah diperbuat sehingga menghasilkan perilaku syukur, sabar dan taubat kepada Allah swt.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectfitnahen_US
dc.subjectmuḥāsabahen_US
dc.subjectpendidikan karakteren_US
dc.titleFITNAH YANG TERKANDUNG DALAM QS AL-ANKABŪT [29]: 2-3 MENUJU PENDIDIKAN KARAKTER MUḤĀSABAHen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record