| dc.description.abstract | Konsep Islam tentang pendidikan seks sangatlah jelas, informasi-informasi dari Alquran dan Hadis menjadi standar berfikir dan bersikap manusia untuk menjalankan tugasnya di muka bumi ini sebagai abdun dan khalifah. Pendidikan fiqh seks yang terkandung dalam Islam merupakan pelajaran yang wajib diajarkan kepada semua manusia, karena tujuan dari pendidikan seks tersebut ialah untuk menyelamatkan manusia dari penyimpangan-penyimpangan seksual yang merusak akhlaq dan moral. Proses pendidikan seks ini merupakan tanggung jawab kolektif, melibatkan seluruh komponen peradaban, individu, masyarakat dan negara.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yaitu kajian dengan merujuk kepada literatur-literatur kepustakaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian discourse yaitu penelitian pemikiran, yang mengkaji pemikiran buya Hamka dalam tafsir yang beliau tulis. Peneliti menggunakan metode analitis, yakni dengan mendeskripsikan, menginterpretasikan dan menganalisa penafsiran ayat-ayat tentang pendidikan fiqh seks menurut Hamka.
Hasil dari penelitian seks dalam Islam diantaranya; pendidikan meminta izin dalam keluarga, pendidikan menjaga pandangan, pendidikan memelihara aurat, pendidikan tidur, pendidikan bergaul, pendidikan mandi, pendidikan seks bagi anak dewasa, pendidikan pernikahan, dan pendidikan tanda-tanda baligh serta berbagai bentuk penyimpangan seksual, seperti berkhalwat, berzina, homoseks, dan lain-lain. Terdapat muatan edukatif sehingga dapat diambil pelajaran (ibrah) dan hikmahnya untuk kehidupan manusia dalam membentuk karakter yang beriman, berilmu dan beramal shalih serta menjadi muslim yang memiliki karakter Qurani. Meningkatkan mutu pendidikan Islam dengan berpedoman kepada Alquran dan Hadis untuk mewujudkan generasi penerus bangsa yang Religiusitas, Intelektualitas dan Humanitas. | en_US |
