Pengaruh Manajemen Laba terhadap Kinerja pada Perusahaan Manufaktur yang Melakukan IPO
Abstract
Jarangya media yang meliput kondisi suatu perusahaan selama tiga tahun terakhir sebelum perusahaan tersebut melakukan IPO, mengakibatkan investor cenderung menyandarkan diri pada prospektus untuk mengetahui infonnasi dan menilai perusahaan yang melakukan IPO tersebut. Adanya kesuperioran yang dimiliki oleh pihak manajemen mengakibatkan minimnya infonnasi yang tersedia untuk investor, dengan kondisi yang seperti inilah yang mendorong dan memotivasi manajemen untuk melaporkan informasi yang menguntungkan dengan mempercantik laporan keuangannya melalui permainan akrual untuk mengatur tingkat laba yang dilaporkan. Dengan demikian investor akan tertarik terhadap perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai penggunaan manajemen laba (earning management) oleh perusahaan menufaktur yang melakukan IPO di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 1997-1999. Dari 45 perusahaan yang melakukan IPO pada periode tersebut, diperoleh 16 perusahaan yang memenuhi syarat sebagai sampel dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa perusahaan yang melakukan IPO (issuer) melakukan manajemen laba menjelang IPO melalui variabel akrual, penelitian ini juga membuktikan bahwa manajemen laba mengakibatkan perbedaan kinerja, dimana kinerja sebelun IPO lebih besar dari kinerja sesudah IPO, namun manajemen laba tidak terbukti mempengaruhi kinerja perusahaan setelah IPO. Hal ini dapat dilihat dari basil perhitungan Chi-Square yang menguji pengaruh manajemen laba tetbadap kinerja perusahaan setelah IPO yang menunjukkan hasil bahwa variabel akrual sebagai proksi manajemen laba tidak mempengaruhi kinerja perusahaan setelah IPO pada perusahaan yang melakukan IPO ( issuer).
Collections
- Akuntansi [4548]