IMPLEMENTASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK PERENCANAAN JALUR EVAKUASI TSUNAMI DENGAN METODE NETWORK ANALYSIS
Abstract
Tsunami pernah terjadi di Banyuwangi pada tanggal 3 Juni 1994 yang
mengakibatkan 300 orang meninggal dan rusaknya bangunan. Dua puluh tahun
kemudian, pada tanggal 2 April 2014 BNPB dan BMKG resmi mengeluarkan
peringatan tsunami yang diawali dengan terjadinya gempa berkekuatan 8,8 SR.
Sejak peristiwa tersebut, pemerintah, masyarakat, dan relawan melakukan simulasi
tsunami sebagai bentuk mitigasi bencana tsunami. Selain melakukan simulasi, yang
tidak kalah penting adalah membuat peta kerawanan dan membuat jalur evakuasi
tsunami. Sehingga jika terjadi peringatan tsunami masyarakat tidak bingung harus
berbuat apa dan pergi kemana. Berdasarkan kejadian tersebut dibuatlah jalur
evakuasi tsunami di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten
Banyuwangi. Metode yang digunakan untuk membuat jalur evakuasi tsunami
adalah network analysis. Untuk mendapatkan jalur evakuasi tsunami, sebelumnya
menentukan titik evakuasi dan skoring serta pembobotan masing-masing jalan
dahulu. Berdasarkan peta kerawanan tsunami dan interpretasi citra, titik evakuasi
dibuat dua titik yang berjarak 2,24 kilometer dan 0,79 kilometer dari pantai. Dengan
metode network analysis didapatlah empat jalur evakuasi dengan dua titik evakuasi
(titik akhir) dan empat titik tsunami (titik awal). Jalur pertama berjarak 2,97
kilometer dengan waktu tempuh 27 menit berjalan kaki, jalur kedua berjarak 3,38
kilometer dengan waktu tempuh 31 menit, jarak ketiga berjarak 2,43 kilometer
dengan waktu tempuh 22 menit, dan jalur keempat memiliki jarak 0,79 kilometer
dengan waktu tempuh 7 menit.
Collections
- Statistics [899]