Show simple item record

dc.contributor.advisorsetya winarno, s.T., M.T., ph.D,
dc.contributor.authorMalinda Riski Amali, 15511017
dc.date.accessioned2020-01-30T03:37:30Z
dc.date.available2020-01-30T03:37:30Z
dc.date.issued2019-09-01
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/17702
dc.description.abstractKabupaten Sleman memiliki banyak area persawahan, sehingga menghasilkan banyak buangan hasil pertanian berupa sekam padi. Sekam padi adalah kulit luar dari butiran beras yang sifatnya keras dan sulit terdegradasi secara alami. Pemanfaatan sekam padi masih jarang dimanfaatkan di wilayah ini sebagai bahan dalam pembuatan batako. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan optimasi bahan susun dan proses produksi batako sekam padi untuk mendapatkan batako yang dicetak manual tanpa mesin agar sesuai standar SNI 03-0349-1989 tentang bata beton atau batako. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang dimulai dari investigasi bahan susun batako, pembuatan batako dan pengujiannya. Bahan susun batako meliputi semen, abu batu, dan sekam padi yang dicampur dalam berbagai variasi. Metode pencetakannya dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin. Sesuai dengan SNI 03 0349 1989, pengujian yang akan dilakukan meliputi kuat tekan dan penyerapan air. Selain itu, akan dihitung pula harga pokok produksinya agar dapat dibandingkan dengan harga batako yang ada di pasaran. Hasil pengujian menunjukkan bahwa proses pencetakan dapat dilakukan dengan mudah dengan dicetak secara tidur dan tanpa bantuan mesin. Proses ini akan menghasilkan batako yang presisi, namun jumlah batako perhari bisa dicetak dengan dua pekerja adalah 60 buah per hari. Batako dengan bahan susun semen : abu batu : sekam padi dengan perbandingan sebesar 1 : 3 : 2,5 akan menghasilkan dengan kuat tekan tertinggi sebesar 79,931 kg/cm² yang termasuk dalam kategori mutu bata beton pejal Mutu II. Mutu IV dapat diperoleh pada komposisi campuran 1:3:6 dengan kuat tekan sebesar 25,24 kg/cm2, sementara syarat SNI adalah 21 kg/cm2. Sementara itu, hasil uji serapan air untuk semua komposisi memenuhi syarat SNI, dengan penyerapan air tertinggi pada komposisi 1:3:10 dengan nilai 17,33%. Harga batako Variasi V adalah sebesar Rp 7.215,- yang lebih mahal dibandingkan dengan harga batako di pasaran yang sejenis sebesar Rp 3.100 sehingga dapat dinyatakan tidak layak secara ekonomi.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectsekam padien_US
dc.subjectbatakoen_US
dc.subjectkuat tekanen_US
dc.subjectpenyerapan airen_US
dc.subjectharga batakoen_US
dc.titleOPTIMASI BATAKO SEKAM PADI YANG DICETAK SECARA MANUAL (OPTIMIZATION OF RICE HUSK CONCRETE BLOCK THAT HAND CASTED)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record