PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOK DENGAN KERANGKA SCOR (Study Kasus di CV. PERFECTRA)
Abstract
Supply chain management memiliki peranan yang sangat penting terhadap
keberhasilan proses bisnis suatu Lembaga/perusahaan karena berhubungan
dengan aliran barang, uang, dan informasi dari hulu hingga hilir. Oleh karena
itu, pengukuran kinerja supply chain sangat diperlukan guna mengetahui sejauh
mana performansi yang dicapai dalam upaya mencapai target yang ditentukan
oleh manajemen perusahaan. Dengan diketahui seberapa besar performansi yang
dapat dicapai, maka perusahaan dapat menentukan langkah yang perlu dilakukan
sebagai upaya meningkatkan strategi bisnis di masa yang akan dating. Pada
penelitian ini, peneliti melakukan observasi rantai pasok di CV Perfectra. CV.
Perfectra merupakan perusahaan perdagangan yang menghubungkan antara
perusahaan bahan baku dan penunjang pembuatan pakaian yang dalam posisi
bisnis disebut sebagai supplier dengan pabrik-pabrik apparel garment yang
dalam posisi bisnis disebut sebagai konsumen perusahaan. Dalam penelitian ini,
kerangka SCOR (Supply Chain Operation Reference) digunakan sebagai metode
dalam menganalisis rantai pasok di perusahaan. Penentuan indikator kinerja
dilakukan dengan cara menggabungkan antara dekomposisi proses SCOR yang
melibatkan variabel utama proses (Plan, Source, Make, Delivery, Return) dan
atribut kinerja SCOR (Reliability, responsiveness, Agility, Cost, Assets). Dari
hasil pengolahan tersebut, diperoleh 32 (tiga puluh dua) indikator kinerja.
Selanjutnya dilakukan penyebaran kuesioner guna mendapatkan indikator kinerja
yang sesuai dengan kondisi di lapangan. Hasil kuesioner kemudian dioleh dengan
menggunakan skala likert dan diperoleh 16 (enam belas) indikator kinerja
tervalidasi. Keenambelas KPI tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan
menggunakan data aktual perusahaan pada kurun waktu Januari 2019 hingga
Maret 2019. Selanjutnya dilakukan penyeragaman skala nilai dengan
menggunakan Snorm De Boer agar diperoleh normanilasi nilai pada masingmasing
indikator kinerja. Kemudian hasil normalisasi tersebut dikategorikan
dalam zona warna pada traffic light system. Dari hasil yang didapat,secara
keseluruhan performansi kinerja CV. Perfectra tergolong baik karena sebagian
besar indikator kinerja berada pada zona warna hijau. Namun diperoleh 1 (satu)
indikator kinerja yang berada pada zona merah yaitu return cycle time, serta 3
(tiga) indikator kinerja pada zona warna kuning, yaitu customer commit date
achievement time customer receiving, delivery item accuracy by supplier, dan
percentage of orders delivered in full. Selanjutnya dilakukan analisis penyebab
masalah pada keempat indikator kinerja tersebut dengan menggunakan cause
effect diagram. Dari analisis tersebut ditemukan bahwa akar permasalahan
disebabkan dari faktor man power, method, material, dan machine. Pada akhir
penelitian, peneliti memberikan usulan perbaikan yang dapat dilakukan oleh
perusahaan CV. Perfectra guna meningkatkan performansi kinerja rantai pasok
yang dimiliki.