Show simple item record

dc.contributor.advisorAndrie Pasca Hendra, S.T., M.T.
dc.contributor.authorTiara Lusiana Della, 15 522 075
dc.date.accessioned2020-01-23T06:32:34Z
dc.date.available2020-01-23T06:32:34Z
dc.date.issued2019-09-05
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/17381
dc.description.abstractGangguan telah diidentifikasi oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) sebagai faktor berpengaruh yang menyebabkan penurunan kewaspaadan saat mengemudi dan hal itu dinilai sebagai perilaku mengemudi yang berisiko. Mengemudi dengan perhatian penuh merupakan aktivitas utama yang dilakukan pengemudi namun dengan adanya aktivitas tambahan mengemudi berupa penggunaan sistem navigasi selama smengemudi terkait erat dengan kecelakaan lalu lintas terutama mobil. Dengan demikian, masalah keselamatan pengemudi sekarang menjadi salah satu faktor penting untuk mengetahui sistem navigasi yang efektif sebagai aktivitas tambahan disamping aktivitas utamanya dalam mengemudi dalam mengemudi. Efektivitas sistem navigasi ini dilihat melalui hubungan beban kognitif dengan pengukuran fisiologis berdasarkan aktivitas gelombang otak saat mengemudi menggunakan electroencephalogram (EEG) terhadap performansi mengemudi yang diukur menggunakan jumlah kesalahan hingga mengetahui mana sistem navigasi yang paling efektif digunakan saat mengemudi. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan pengukuran fisiologis menggunakan electroencephalogram (EEG) serta menghitung jumlah kesalahan saat melakukan eksperimen mengemudi menggunakan driving simulator. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan beban kerja kognitif dengan perbedaan yang signifikan dalam kelompok mengemudi tanpa navigasi, mengemudi dengan navigasi auditori, visual, dan visual auditori. Namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam kelompok jumlah kesalahan pengemudi dalam kelompok mengemudi tanpa navigasi, mengemudi dengan navigasi auditori, visual, dan visual auditori. Mengemudi menggunakan navigasi auditori visual dinilai memiliki performansi aktivitas gelombang otak dan jumlah pelanggaran dengan rata-rata tertinggi, sedangkan jumlah kecelakaan tertinggi terjadi ketika mengemudi menggunakan navigasi visual yang disebabkan banyaknya intensitas melihat ke arah lain.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectbeban kerja kognitifen_US
dc.subjectgangguan mengemudien_US
dc.subjectsistem navigasien_US
dc.subjectelectroencephalogramen_US
dc.subjectEEGen_US
dc.subjectdriving simulatoren_US
dc.titleEVALUASI BEBAN KERJA KOGNITIF PADA SISTEM NAVIGASI VISUAL AUDITORI MELALUI PENGUKURAN FISIOLOGIS TERHADAP PERFORMANSI MENGEMUDI MENGGUNAKAN DRIVING SIMULATORen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record