| dc.description.abstract | PT. Semen Indonesia adalah salah satu industri manufaktur yang memproduksi semen terbesar di Indonesia dengan visi menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terbesar. Dalam sistem produksinya dengan continuous production yang tentunya memiliki kelemahan, dimana mesin dituntut untuk beroperasi secara terus menerus untuk memenuhi target. Salah satu permasalahan yang dihadapi PT. Semen Indonesia adalah waktu downtime yang cukup besar disebabkan oleh beberapa faktor seperti, kedatangan truk yang tidak sesuai jadwal, kantong semen yang habis, dan diakibatkan oleh breakdown mesin untuk pergantian part dan perbaikan pada bagian tertentu. Metode yang digunakan pada penelitian ini total productive maintenance (TPM) dengan pengukuran overall equipment effectiveness (OEE). Hasil OEE pada mesin rotary packer 63OPM1, 63PPM1, 63QPM1, dan 63RPM1 masing-masing sebesar 46,11%, 46,82%, 45,31%, dan 45,31 %, dimana nilai OEE dari keempat mesin tersebut belum memenuhi standar ideal OEE dan masuk dalam kategori rendah. Hasil six big losses dan diagram pareto menunjukan bahwa rendahnya nilai OEE disebabkan oleh beberapa losses yaitu idling and minor stopagges losses, breakdown losses, dan setup and adjustment losses. Analisis bedasarkan FMEA dan diagram fishbone yaitu keterlambatan truk, stok kantong dan semen habis, dan tidak terjadwalnya perawatan terhadap mesin menyebabkan kerusakan ringan. Rekomendasi perbaikan pada penelitian ini yaitu melakukan pergantian suku cadang yang preventive, menerapkan autonomous maintenance dengan melibatkan operator dalam perawatan, dan koordinasi yang baik dengan departemen terkait untuk meningkatkan efektivitas mesin. | en_US |
