PRA RANCANGAN PABRIK ISOPROPILAMIN DARI HIDROGENASI ASETON DAN AMONIA DENGAN KATALIS NIKEL DENGAN KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN
View/ Open
Date
2019-11-04Author
Ahmad Fauzi Nurullah, 15521160
Raja Willy Haksendra Rode, 15521159
Metadata
Show full item recordAbstract
Isopropilamin adalah senyawa organik, sebuah amina. Senyawa ini adalah
cairan yang tidak berwarna,higroskopis dengan bau seperti amonia. Senyawa ini
larut dengan air dan mudah terbakar. Isopropilamin adalah perantara yang berharga
dalam industri kimia. Isopropilamin sebagian besar digunakan dalam bidang
pertanian yaitu sebagai bahan baku pada industri pembuatan herbisida dan
insektisida. Selain itu juga digunakan untuk : pelarut murni, industri karet sintetis,
bidang farmasi, industri tekstil, industri detergent, tetapi dalam jumlah yang cukup
sedikit. . Hingga saat ini kebutuhan isopropilamin di Indonesia masih mengimpor
dari luar negeri, oleh karena itu pendirian pabrik isopropilamin di Indonesia
merupakan salah satu upaya untuk mengurangi impor isopropilamin dari luar
negeri. Bahan baku pembuatan isopropilamin adalah aseton, amonia, dan hidrogen
yang akan direaksikan di dalam reaktor fixed bed multitube yang beroperasi pada
suhu 105 0C dan tekanan 0.39 atm, dengan katalis nikel. Pra rancangan pabrik
isopropilamin ini berkapasitas 10.000 ton/tahun dan lokasi pabrik dipilih di daerah
Cilegon, Banten dengan luas area 43.200 m2. Salah satu unit pabrik yang penting
adalah unit utilitas yaitu untuk mendukung kelancaran jalannya proses produksi.
Unit utilitas meliputi kebutuhan air pendingin, steam, dan listrik, dengan rincian
kebutuhan pendingin (Dowterm A) sebanyak 81748.35 kg/jam, kebutuhan steam
sebanyak 823.195 kg/jam, kebutuhan listrik sebanyak 280.64 kwh. Bentuk
perusahaan yang direncakan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan pimpinan
tertinggi dipegang oleh direktur dan dibantu oleh para manager dengan jumlah
karyawan sebanyak 132 orang. Berdasarkan hasil analisis ekonomi terhadap
perancangan pabrik Isopropilamin diperoleh besarnya Percent Return of Investment
(ROI) sebelum dan sesudah pajak sebesar 28% dan 14%. Pay Out Time (POT)
sebelum dan sesudah pajak sebesar 2,61 tahun dan 4,14 tahun. Break Even Point
(BEP) sebesar 45% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 20% serta Discounted
Cash Flow Rate (DCFR) sebesar 38%. Berdasarkan perhitungan ekonomi dan
berbagai pertimbangan lainya maka dapat disimpulkan bahwa Pabrik Isopropilamin
ini layak untuk didirikan.
Collections
- Chemical Engineering [1171]