Potensi Ekonomi Propinsi Lampung dalam Rangka Otonomi Daerah Periode Tahun 1994 - 2003
Abstract
Berkaitan dengan pelaksanaan undang- otonomi daerah, di mana daerah diberikan kewenangan untuk mengurus dan mengatur daerahnya sendiri maka konsekuensi untuk tiap-tiap daerah dapat mengembangkan dan menggali potensi yang ada di daerahnya dalam rangka pengembangan ekononti daerah. Masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sektor ekononti mana yang meru_pakan sektor ekonomi potensial (basis) dalam perekonomian propinsi lampung menurut lapangan usaha alas dasar harga konstan tahun 1993 periode 1994-2003 sebagai objek penelitian.
Untuk mengetahui sektor ekonomi mana yang memberikan kontribusi paling besar terhadap PDRB propinsi lampung, peneliti menggunakan analisis Shift Share (SS) yaitu untuk mengetahui tingkat pertumbuhan atau perubahan struktur perekonontian, relative cepat atau lebih lambat bila dibandingkan dengan daerah yang lebih besar atau nasional dan analisis location Quotient (LQ) yaitu untuk memperluas analisis shift share dan mengetahui sektor potensial atau sektor basis dalam perekonontian dengan cara mengukur konsentrasi suatu sektor tersebut dalam propinsi dengan sektor sejenis di tingkat nasional. Laju pertumbuhan digunakan untuk mencapai tujuan dan mengetahui besamya tingkat laju pertumbuhan PDRB maupun PDB tiap sektor yang terjadi.
Berdasarkan analisis yang ada, kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sektor pertanian, petemakan, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi paling besar terhadap PDRB propinsi lampung. Sedangkan sektor yang paling potensial di propinsi lampung adalah sektor pertanian, petemakan, kehutanan dan perikanan. Sektor konstruksi, sektor transportasi dan komunikasi dengan pertumbuhan yang paling cepat adalah sektor pertanian, petemakan, kehutanan dan perikanan. Laju pertumbuhan pada PDRB terbesar pada sektor pertambangan dan penggalian, sedangkan pada sektor PDB pada sektor listrik, gas, dan air bersih.
Collections
- Economics [2260]