Show simple item record

dc.contributor.advisorIrawan Jati, S.IP., M.Hum., M.S.S.
dc.contributor.authorSilviani Bilqis
dc.date.accessioned2020-01-06T07:26:39Z
dc.date.available2020-01-06T07:26:39Z
dc.date.issued2019-10-28
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/16882
dc.description.abstractTiongkok sebagai salah satu negara penghasil gas emisi terbesar di dunia, melalui perspektif Green Theory Tiongkok belum dapat menjalankan semua indikator yang ada dalam prinsip keadilan lingkungan secara maksimal. Walaupun demikian, kita juga tidak dapat mengatakan bahwa Tiongkok tidak melakukan apapun untuk lingkungan khususnya terhadap komitmennya dalam Perjanjian Paris. Tiongkok mempunyai aktor-aktor serta program kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam mencegah kerusakan lingkungan, khususnya dalam mengurangi produksi karbon. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis akan melihat pertumbuhan gas emisi CO2 dan konsumsi Tiongkok terhadap bahan bakar fosil. Penelitian ini juga akan melihat akor-aktor yang terlibat dalam mencegah kerusakan lingkungan khususnya dalam mengurangi produksi gas CO2. Selain itu, penting untuk melihat program kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh Tiongkok dalam mencegah kerusakan lingkungan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectEmisi CO2en_US
dc.subjectGreen Theoryen_US
dc.subjectKonsumsi Batubaraen_US
dc.subjectPeran Pemerintahen_US
dc.subjectPerjanjian Parisen_US
dc.subjectPeran NGOen_US
dc.subjectMasyarakaten_US
dc.titleKebijakan Tiongkok Dalam Perjanjian Paris: Perspektif Green Theoryen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US
dc.Identifier.NIM15323092


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record