Show simple item record

dc.contributor.authorAlfarobi, Haris
dc.date.accessioned2017-01-03T04:07:33Z
dc.date.available2017-01-03T04:07:33Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1673
dc.description.abstractKarena pertarungan yang tak pernah selesai antara akal dan hati disegala bidang termaksud arsitektur. Maka penulis tertarik menjadikan akal dan hati sebagai ide. Sebab selama ini kita hanya menggunakan akal dan hati kita untuk mengolah dan menghasilkan pemikiran dan tidak pernah menjadikan akal dan hati itu sendiri sebagai idenya. Hanya saja kita tidak mungkin menjadikan akal dan hati sebagai ide secara keseluruhan nya sebab menyangkut banyak hal atu bisa dikatakan bersifat universal. Jadi kita harus bisa memisahkan dan mencari apa yang bisa diambil dan digunakan dari akal dan hati tersebut untuk dipakai sebagai ide. Sehingga kita bisa melakukan transformasi dari akal dan hati sebagi ide dasar ke bentuk gelanggang remaja. Selain itu kita juga harus mencari jembatan yang bisa menghubungkannya dengan remaja sebagai poin utama dari gelanggang tersebut.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectGelanggang Remajaen_US
dc.subjectYogyakartaen_US
dc.titleGelanggang Remaja di Yogyakartaen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record