Pra Rancangan Pabrik Bioetanol Dari Kulit Singkong Kapasitas 15.000 Ton/Tahun
Abstract
Bioetanol biasanya digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang
ditujukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia. Contohnya adalah pada parfum,
perasa, pewarna makanan, dan obat-obatan. Dalam kimia, bioetanol adalah pelarut
yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis senyawa kimia lainnya.
Bioetanol ini dibuat dengan proses hidrolisis dan fermentasi dengan bantuan Enzim
Selulase dan mikroorganisme Sacharomyces Cerevisiae. Reaksi beroperasi pada
suhu 30°C dan tekanan 1 atm dengan konversi 78.4%. Pabrik ini dibangun untuk
menghasilkan Bioetanol dengan kapasitas 15,000 ton/tahun. Bahan baku terdiri dari
20946,995 kg/jam Kulit Singkong, 80.4570 kg/jam H2SO4, 0.2306 kg/jam NaOH,
2312.2222 kg/jam enzim selulase, dan 2312.2222 kg/jam yeast. Utilitas yang
diperlukan adalah 128815.0940 kg/jam air, 280.1731 kW listrik, 438.159 kg/jam
bahan bakar. Lokasi pabrik akan didirikan di Lampung. Pabrik ini direncanakan
perusahaan dalam bentuk manajemen Perseroan Terbatas (PT) dengan 176
. Dari
hasil analisa terhadap aspek ekonomi yang telah dilakukan pada pabrik ini
didapatkan hasil bahwa Fixed Capital Investment yang dibutuhkan sebesar Rp
301.236.397.484 dan Working Capital Investment sebesar Rp 394.984.898.140.
Keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 83.469.548.063 dan setelah pajak sebesar
Rp 62.602.161.048. Presentasi Return on Investment (ROI) sebelum pajak adalah
27.71% dan setelah pajak adalah 20.78%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak
adalah 2.65 tahun dan setelah pajak adalah 3.2 tahun, Nilai Break Event Point (BEP)
adalah 44.95% dan Shut Down Point (SDP) adalah sebesar 25.04% dengan
Discounted Cash Flow Rate (DCFR) adalah 13,99%. Berdasarkan analisa ekonomi
tersebut, pra rancangan pabrik bioetanol dari kulit singkong dengan kapasitas
15.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan.
Collections
- Chemical Engineering [1174]