| dc.description.abstract | Latar Belakang : Timbal merupakan salah satu komponen sisa asap kendaraan seperti pada bus. Masuknya timbal ke tubuh manusia dapat melalui sistem pernapasan dan pencernaan.Timbal kemudian merusak organ-organ tubuh termasuk ginjal melalu berbagai macam mekanisme seperti mengganggu kerja protein, DNA, RNA, Lipid, maupun membentuk ROS (reactivated oksidative stress). Peningkatan ROS menyebabkan kerusakan jaringan, proses inflamasi dan apoptosis sel, dengan cara menargetkan protein, asam nukleat dan lipid, sehingga terjadi modifikasi, kerusakan dan inaktifasi pada sel. Paparan timbal merusak ginjal utamanya pada tubulus kolektivus proksimal dengan cara mengganggu fungsi mitokondria. Selain itu, paparan timbal juga menyebabkan atrofi kortikal dan fibrosis glomerulus. Kerusakan pada ginjal mengganggu laju filtrasi glomerulus sehingga kreatinin di darah menjadi meningkat.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan kadar timbal darah dengan kadar kreatinin darah pada penduduk dan pekerja di sekitar terminal bus di Yogyakarta.
Metode : Penelitian dilakukan dengan melibatkan 71 responden baik laki-laki maupun perempuan dengan rentan usia 18 sampai 79 tahun. Sampel yang diambil berupa darah vena sebanyak 5cc pada tiap responden yang merupakan masyarakat sekitar Terminal Bus Condong Catur dan Terminal Bus Jombor Yogyakarta. Kemudian sampel diperiksa kadar kreatininnya dengan metode Photometric Colorimetric Tes dan untuk kadar timbalnya dengan metode Atomic Absorption Spectroscopy (AAS).
Hasil: Subjek penelitian didapatkan sebanyak 71 orang. Hasil uji kolerasi spearman kadar timbal dan kreatinin menunjukan p : 0,053 dengan kekuatan korelasi sangat lemah sebesar 0,661.
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara kadar timbal dengan kadar kreatinin di dalam darah dengan arah korelasi yang bernilai positif yang menunjukkan apabila kadar timbal meningkat, maka terjadi peningkatan kadar kreatinin. | en_US |
