Show simple item record

dc.contributor.authorTawakal, Elmiwan Iqbal
dc.date.accessioned2016-12-29T04:37:15Z
dc.date.available2016-12-29T04:37:15Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1641
dc.description.abstractPembangunan yang pesat di dalam kota Yogyakarta seperti hotel dan gedung bertingkat semakin menambah kompleksitas kawasan kota jogja, pembangunan tersebut berdampak pada lingkungan dan pola hidup atau tingkat stress masyarakatnya, yang tidak hanya berdampak pada udara, tanaman, ruang-ruang hijau, namun juga berdampak pada ketersediaan air tanah di kota jogja. Hal tersebut telah dibuktikan dengan penurunan ketinggian air yang mencapai 15-50cm per tahun. Oleh sebab itu Pemerintah kota jogja membutuhkan peningkatkan organisasi dan kantor-kantor pemerintahan guna mendukung dalam pengawasan lingkungan, perkembangan kebutuhan dan efisiensi kerja pada badan-badan Pemerintahan kota Yogyakarta. Dalam kasus ini tentunya kantor yang dibutuhkan adalah kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) kota Yogyakarta, dimana kantor Badan lingkungan hidup merupakan kantor yang mengurusi bidang lingkungan hidup di seluruh Kota Yogyakarta.Pada perancangan kali ini pertimbangan yang digunakan adalah lingkungan, maka bangunan dibuat harus ramah lingkungan, bermanfaat bagi lingkungan, dan yang sangat diperhatikan adalah masalah energi, dan ekosistem lingkungan, salah satu konsumsi sumber daya yang harus diperhatikan adalah air, terutama air tanah. Pemeliharaan air tanah juga harus di monitor atau diawasi oleh pemerintah, maka hal tersebut adalah tugas kantor Badan Lingkungan Hidup, banyak tugas yang diberikan pada kantor Badan lingkungan Hidup, Salah salah satu nya adalah urusan pertamanan dan pemeliharaan pohon-pohon kota diseluruh wilayah Kota Yogyakarta, untuk mencukupi pekerjaan tersebut, kantor Badan Lingkungan Hidup memerlukan banyak sekali cadangan air guna memelihara tanaman di Kota Yogyakarta, yang setiap harinya mereka memerlukan 6 mobil tangki untuk melakukan penyiraman tersebut. Sejumlah air tersebut merupakan jumlah yang banyak yang harus dihabiskan oleh sebuah kantor ber skala Kota, berdasarkan hal tersebut maka harus dibuat sistem bangunan yang bisa memanen air hujan dan mengolah air nya sendiri atau disebut rainwater harvesting. Dengan upaya-upaya penghematan, dan pengelolaan energi dan lingkungan ini diharapkan mampu menjadi solusi dari pencegahan berkurangnya sumber daya yang ada.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.relation.ispartofseriesTugas akhir;
dc.subjectHemat energyen_US
dc.subjectPengelolaan sumber daya.en_US
dc.subjectKantor Pemerintahen_US
dc.titleKantor Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Aplikasi Konservasi Air Sebagai Upaya Mewujudkan Arsitektur Ekologien_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record