Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pada Industri Elektroplating (Studi Kasus Kegiatan Elektropating X) Di Yogyakarta
Abstract
Industri elektroplating skala kecil dan menengah di Kecamatan Banguntapan,
Bantul, Daerah Istimeya Yogyakarta (DIY) belum melakukan pengelolaan air limbah.
Hal ini disebabkan karena tidak ada instalasi untuk mengolah air limbah sehingga air
limbah dibuang langsung ke tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
alternatif teknologi pengolahan menggunakan metode skoring dan merencanakan
instalasi pengolahan air limbah (IPAL) industri elektroplating. Teknologi terpilih
adalah elektrokoagulasi yang diikuti dengan pengolahan sedimentasi dan filtrasi.
Berdasarkan debit air limbah sebesar 638 L/hari, direncanakan IPAL dengan total
luasan adalah 3,67 m x 1,9 m. Elektroda yang digunakan adalah anoda Fe dan katoda
Al berukuran 40x20x0,3 cm3, berjumlah masing-masing 5 plat dan berjarak 3 cm.
Besarnya arus dan tegangan dipilih sebesar 2,5 A dan 12 Volt dengan arus searah
(DC). Waktu detensi sedimentasi adalah 6 jam dan media filter yang digunakan
adalah pasir silika, karbon aktif dan mangan zeolit. Efluen air yang diolah dapat
dikategorikan sebagai air kelas 2 menurut Peraturan Gubernur (Pergub) DIY 20/2008.
Biaya yang diperlukan untuk membangun IPAL adalah Rp 8.613.750,00 dan biaya
operasional adalah Rp 136.187,60 per hari. Penelitian ini dapat dijadikan referensi
dalam perencanaan pengelolaan air limbah industri elektroplating.
Collections
- Environmental Engineering [1429]