Show simple item record

dc.contributor.advisorYebi Yuriandala, S.T.,M.Eng
dc.contributor.advisorHijrah Purnama Putra, S.T.,M.Eng
dc.contributor.authorTusania, Nova Isva
dc.date.accessioned2019-11-12T02:28:55Z
dc.date.available2019-11-12T02:28:55Z
dc.date.issued2019-07-22
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/16316
dc.description.abstractLimbah sayuran merupakan limbah padat organik yang mengandung kadar air yang tinggi dan cepat membusuk. Jika limbah sayuran dibuang langsung dengan keadaan terbungkus tanpa adanya oksigen (anaerob), akan menghasilkan gas metana (CH4) dan karbondioksida (CO2) yang dapat mencemari lingkungan contohnya seperti penipisan lapisan ozon. Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan penelitian mengenai Pengolahan Limbah Sayuran dengan Metode Conductive Drying (metode pengeringan yang tidak berkontak langsung antara bahan dengan media panas). Dirancang sebuah alat bernama Food Waste Recycler yang bertujuan untuk mengurangi volume dan timbulan limbah sayuran khususnya di sumber. Pada proses pengolahannya, kadar air pada limbah sayuran akan berkurang dan membuat limbah menjadi kering. Pengujian dilakukan pada suhu 70oC dengan berat limbah sayuran sebanyak 500 gram selama 5 jam dan 10 jam. Pada pengujian 5 jam, massa limbah menjadi 180 gram dengan kadar air 86,8% dan kadar kering 13,2%. Sedangkan pada waktu 10 jam, massa limbah menjadi 86 gram dengan kadar air 5,3% dan kadar kering 94,7%. Perbedaan kedua hasil tersebut, dikarenakan adanya proses perpindahan massa uap air dari bahan ke udara dan jika nilai kadar air lebih tinggi dibandingan kadar kering, maka bahan tersebut mengandung banyak air. Pada waktu 5 jam, tekstur limbah masih basah, warna hanya berubah menjadi kekuningan dan masih berbau. Sedangkan pada pengolahan selama 10 jam, tekstur limbah mengering, warna menjadi kecoklatan, dan tidak berbau. Untuk kandungan hara Nitrogen (N), Phosphor (P), Kalium (K) pada waktu 5 jam didapatkan hasil (N) 0,91%, (P) 1,12%, (K) 1,42%. Pada waktu 10 jam didapatkan hasil (N) 0,84%, (P) 1,10%, (K) 1,36%. Pada pengujian 5 jam, rasio C/N didapatkan hasil 13,32 dan pada waktu 10 jam rasio C/N didapatkan hasil 13,25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat FWR dapat mengubah karakteristik fisik dan kimia pada limbah sayuran.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectConductive Dryingen_US
dc.subjectFood Waste Recycleren_US
dc.titlePengolahan Limbah Sayuran Dengan Metode Conductive Dryingen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US
dc.Identifier.NIM15513053


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record