Identifikasi Limbah Elektronik (E-Waste) Jenis Telepon Seluler Melalui Jasa Perbaikan
Abstract
Berkembangnya teknologi terutama di bidang teknologi informasi telepon
seluler yang begitu pesat telepon seluler terbaru terus diproduksi, sehingga alat
elektronik memiliki masa pakai. Telepon seluler yang mengalami kerusakan dan
tidak terpakai menjadi limbah elektronik (E-waste) yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun (B3) bila tidak dilakukan perlakuan khsusus untuk limbah
elektronik tersebut akan berpotensi mencemari lingkungan.Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengidentifikasi timbulan berat, volume dan aliran material
limbah elektronik dari jasa perbaikan telepon seluler di Jogjatronik Mall dan
Kecamatan Ngaglik, Sleman. Metode perhitungan timbulan menggunakan SNI 19-
3964-1994. Timbulan berat yang dihasilkan Jogjatronik Mall adalah 1,28 Kg/hari
dan Kecamatan Ngaglik, Sleman 0,77Kg/hari hingga dari kedua daerah tersebut di
dapat rata – rata timbulan yang dihasilkan 2,03 Kg/hari bila diprediksi limbah
elektronik tersebut selama satu tahun adalah sebesar 743 Kg. Untuk wadah
penampungan limbah elektronik menggunakan wadah sebesar 9 liter untuk
penyimpanan limbah elektronik. Kurangnya perlakuan untuk limbah elektronik
tersebut yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan. Limbah elektronik dari jasa
perbaikan tersebut yang banyak di hasilkan adalah LCD, papan sirkuit dan baterai
dan komponen tersebut mengandung unsur limbah B3. Aliran material umumnya
di pusat perbelanjaan elektronik 90% limbah disimpan dan 10% dibawa oleh
konsumen dan untuk toko jasa perbaikan di luar pusat perbelanjaan yaitu 50%
disimpan, 30% dibawa oleh konsumen dan 20% dibuang ke lingkungan.
Collections
- Environmental Engineering [1430]