| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel-variabel keuangan (earning per share dan Return on Invesment) dan signaling (proceeds penawaran, indeks harga saham industiy, kualitas underwriter, skala perusahaan dan umur perusahaan) yang disajikan dalam prospektus penawaran saham berpengaruh secara signifikan terhadap, penentuan harga pasar saham perusahaan sesudah penawaran umum perdana (IPO). Penelitian ini dilakukan terhadap data sekunder. Populasinya adalah perusahaan perbankan yang go public yang telah tercatat di BEJ dan sampelnya adalah perusahaan perbankan yang melakukan IPO pada tahun 1995-2004. Range tahun 1995-2004 diambil karena indeks harga saham industri baru dimulai pada tahun 1995. Penelitian ini penting dilakukan, mengingat bahwa studi tentang peranan infonnasi pada prospektus terbadap penentuan harga pasar saham di Indonesia belum banyak dilakukan, dan hasilnya tidak selalu konsisten.
Masalah yang akan diteliti adalah bagaimana pengaruh variabel-variabel keuangan dan signaling dalam penentuan harga pasar saham. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti menguji hipotesis. Hipotesis Altematif (Ha) dirumuskan secara parsial variabel-variabel keuangan dan signaling berpengaruh signifikan dalam menentukan harga saham perbankan yang melakukan IPO. Dan HA dirumuskan : secara simultan atau bersama-sama variabel-variabel keuangan dan signaling berpengaruh signifikan dalam menentukan harga saham perbankan yang melakukan IPO. Uji regresi linier berganda dilakukan untuk menguji hipotesis ini dengan bantuan program SPSS 11,0. Uji t untuk menguji pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependennya sedangkan uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada hari pertama sampai hari ketujuh variabel EPS, ROI, proceeds penawaran, kualitas underwriter, skala perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada taraf signifikan 5%, sedangkan variabel indeks harga saham industri dan umur perusahaan berpengaruh signifikan pada taraf signifikan 5%. Hal ini barangkali disebabkan oleh perbedaaan karakteristik investor untuk masing-masing pasar modal. Investor di BEJ kurang memperhatikan perubahan variabel EPS dimungkinkan karena sebagian besar investor hanya tertarik pada keuntungan jangka pendek saja. Selain itu investor hanya memperhatikan variabel indeks harga saham industri dan umur perusahaan dimungkinkan karena sebagian besar investor beranggapan bahwa perusahaan perbankan sangat rentan dengan pengaruh dari fluktuasi faktor-faktor diluar perusahaan seperti kondisi sosial, politik, ekonomi, dan keamanan. Oleh karena itu investor hanya memperhatikan indeks harga saham industri karena dianggap dapat menggambarkan fluktuasi kondisi tersebut. Semakin lama umur perusahaan maka dianggap lebih memiliki pengalaman dan kian solid untuk bertahan hidup dengan berbagai pengaruh fluktuasi kondisi tersebut. Dalam hal ini direkomendasikan untuk dilakukan penelitian kembali terhadap basil penelitian tersebut. Hasil uji F menunjukkan bahwa ketujuh variabel independen tersebut secara serentak berpengaruh terhadap penentuan harga pasar saham perbankan pada hari pertama sampai ketujuh perdagangan. R-Square antara 58% s/d 62% yang berarti bahwa perubahan variabel dependen mampu dijelaskan sekitar 58% s/d 62 % oleh perubahan variabel independen, sedangkan sekitar 38% s/d 42% lainnya dijelaskan oleh variabel lain di luar variable dalam model. | en_US |
