ANALISIS STABILITAS TIMBUNAN JALAN DI ATAS TANAH LUNAK DENGAN PERKUATAN SHEET PILE DAN GEOTEKSTIL (Studi kasus: tol Balikpapan – Samarinda seksi V. STA. 9+726 s/d STA. 9+926)
Abstract
Jalan Tol Seksi V Balikpapan – Samarinda seksi V. STA. 9+726 s/d STA. 9+926
merupakan salah satu dari ruas Jalan Tol Trans Kalimantan Timur yang menghubungkan kota
Balikpapan dengan kota Samarinda. Jalan Tol ini melalui daerah perbukitan, daerah lembah dan
cekung. pada kondisi tersebut untuk mencapai eleveasi rencana diperlukan pekerjaan timbunan
tanah yang tinggi. Permasalahan yang muncul di lapangan adalah terjadinya longsoran dan geser
pada timbunan tanah untuk badan jalan saat pengerjaan yang telah dilakukan hingga mendekati
elevasi rencana. Terletak pada timbunan dengan kemiringan yang cukup curam serta adanya aliran
air yang berasal dari mata air di daerah sekitar, menyebabkan tanah menjadi basah dan lunak. Oleh
karena itu menyebabkan tanah menjadi geser dan turun yang berakibat pada tidak stabilnya tanah
timbunan.
Pilihan perkuatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mempelajari perkuatan Sheet
Pile baja dan Geotekstil. Dengan perkuatan tersebut diharapkan mampu menahan gaya lateral yang
terjadi dan dapat meningkatkan nilai angka aman pada stabilitas timbunan. Metode analisis
stabilitas timbunan menggunakan program Plaxis 8.6 untuk dapat mengetahui nilai angka aman
pada timbunan pada kondisi sebelum dan sesudah menggunakan perkuatan Sheet Pile baja
berangkur dan Geotekstil.
Hasil perhitungan nilai angka aman pada timbunan tanah asli dengan menggunakan
program Plaxis 8.6 tidak dapat menampilkan nilai angka aman timbunan tersebut. Sehingga
digunakan perhitungan secara manual menggunakan metode Fellinius dan didapatkan nilai angka
aman sebesar 0,3016. Dengan nilai Angka aman < 1,25 maka timbunan tanah asli dinyatakan
labil atau tidak aman terhadap keruntuhan. Pada timbunan yang diperkuat dengan perkuatan Sheet
Pile baja berangkur dan dianalisis dengan menggunakan program Plaxis 8.6 pada kondisi masa
konstruksi tanpa beban gempa sebesar 1,4953 dan dengan beban gempa sebesar 1,4924.
Sedangkan nilai angka aman pada kondisi paska konstruksi tanpa beban gempa sebasar 1,2753 dan
dengan beban gempa sebesar 1,2744. Dengan nilai Angka aman > 1,25, maka timbunan
dinyatakan aman terhadap keruntuhan. Sedangkan pada timbunan yang diperkuat dengan
perkuatan Geotekstil dan dianalisis dengan menggunakan program Plaxis 8.6 pada kondisi masa
konstruksi tanpa beben gempa sebesar 1,6266 dan dengan beban gempa sebesar 1,6057.
Sedangkan nilai angka aman pada kondisi paska konstruksi tanpa beban gempa sebesar 1,5332 dan
dengan beban gempa sebesar 1,5151. Dengan nilai Angka aman > 1,25, maka timbunan
dinyatakan aman terhadap keruntuhan.
Collections
- Civil Engineering [4192]