Show simple item record

dc.contributor.advisorAzzati Muhimmah, S.T., M.Sc., Ph.D.
dc.contributor.authorFadmi Rina, 13917212
dc.date.accessioned2019-11-04T02:06:10Z
dc.date.available2019-11-04T02:06:10Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/15943
dc.description.abstractAnak tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan pada indera pendengaran sehingga kehilangan sebagian atau total kemampuan untuk mendengarkan. Keterbatasan pendengaran mengakibatkan anak tunarungu memiliki masalah besar dalam kemampuan bahasa tulis, khususnya menulis pada tingkat sintaksis. Oleh karena itu, diperlukan suatu alat elektronik atau e-tool yang dapat meningkatkan kemampuan menulis untuk anak tunarungu. Salah satu e-tool yaitu serious game , yang merupakan jenis digital game yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan khusus seperti menulis serta memberikan kesenangan kepada pengguna. Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu bagaimana penyusunan pedoman desain serious game untuk pembelajaran menulis pada anak tunarungu dengan framework MDA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei untuk menyelidiki dan menggali pedoman desain game untuk anak tunarungu, berdasarkan kebutuhan dan preferensi anak tunarungu dalam konteks lokal yaitu di Indonesia. Pada penelitian ini, framework MDA (Mechanic, Dynamic, Aesthetic) digunakan sebagai alat untuk memetakan elemen game yang dibutuhkan untuk desain serious game pembelajaran menulis pada anak tunarungu. Komponen mekanika dan dinamika diperoleh dari pedoman desain game untuk anak tunarungu dan hasil survei di lapangan berdasarkan kebutuhan dan preferensi anak tunarungu di Indonesia. Komponen estetika diperoleh dari hasil survei berdasarkan permainan yang paling banyak dimainkan oleh anak tunarungu. Responden dalam penelitian ini yaitu seratus empat (104) siswa tunarungu dengan usia tujuh sampai tujuh belas tahun yang sedang menempuh Pendidikan dasar di sekolah luar biasa baik negeri maupun swasta di Yogyakarta. Selain siswa tunarungu, dilakukan pula wawancara semi terstruktur dengan guru kelas. Hasil dari studi survei yang telah dilakukan selanjutnya divalidasi oleh pakar tunarungu, untuk memperoleh pedoman desain game yang sesuai berdasarkan kebutuhan dan preferensi anak tunarungu khususnya di Indonesia. Dari hasil survei yang telah dilakukan, diperoleh beberapa temuan diantaranya karakter, genre game, mode permainan, jenis gambar, perangkat permainan, feedback, tampilan teks (instruksi), durasi permainan, musik atau audio, jenis huruf, lingkungan, warna dan penyajian konten. Berdasarkan temuan yang diperoleh dari hasil survei, terdapat persamaan dan perbedaan antara pedoman desain game untuk anak tunarungu yang sudah ada di Eropa, dengan hasil survei yang dilakukan di lapangan. Persamaannya meliputi: karakter yang disukai oleh anak tunarungu berupa manusia, perangkat yang digunakan untuk bermain yaitu perangkat seluler seperti smartphone, genre game yang disukai oleh anak tunarungu khususnya laki-laki adalah game aksi seperti menembak dan peperangan, jenis gambar yang disukai oleh anak tunarungu dengan usia tujuh sampai sembilan (7-9) tahun adalah non-photorealistic sedangkan usia sembilan sampai sebelas (9-11) tahun adalah photorealistic, feedback berupa getaran dan gerakan, instruksi permainan singkat dan sederhana, dan mode permainan berupa single player. Perbedaannya meliputi: perangkat yang digunakan untuk bermain pada pedoman yang sudah ada, selain perangkat seluler yaitu game konsol. sedangkan berdasarkan hasil survei, belum ditemukan ada anak yang tertarik bermain dengan game konsol, genre game yang disukai oleh anak tunarungu pada pedoman yang sudah ada, yaitu game konsol, game strategi dan game aksi, sedangkan berdasarkan hasil survei, kebanyakan anak tunarungu tertarik dengan game strategi, game aksi, game puzzle, game simulasi dan game arcade. Feedback selain getaran dan gerakan juga gambar ekspresi, anak tunarungu khususnya laki-laki dengan usia sebelas sampai lima belas (11-15) tahun lebih suka mode permainan multiplayer, system reward yang disukai oleh anak tunarungu khususnya laki-laki pada pedoman yang terdahuu yaitu poin, berdasarkan hasil survei khususnya anak laki-laki, selain reward berupa poin juga tertarik dengan koin, berlian dan bintang. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu artefak berupa pedoman desain serious game pembelajaran menulis untuk anak tunarungu dengan framework MDA. Pedoman desain serious game untuk pembelajaran menulis terdiri dari komponen mekanika, dinamika dan estetika. Mekanika meliputi: perangkat permainan berupa game mobile yang dapat diakses menggunakan smartphone dengan sistem operasi Android, genre game adalah puzzle, mode permainan yaitu single player, jenis gambar (baik karakter, item dan background menggunakan jenis gambar fotorealistis), lingkungan (latar tempat dan suasana dalam cerita berada di lingkungan sekolah), Warna (menggunakan perpaduan warna yang kontras untuk background, sedangkan untuk layar kuis, menggunakan warna monoton (seperti: warna kuning), dengan huruf berwarna hitam, karakter pada permainan berupa avatar berjenis kelamin perempuan yang bertugas memandu permainan, feedback (berupa getaran, gerakan dan gambar ekspresi), durasi game kurang dari tigapuluh (30) menit, reward berupa koin, jenis huruf yaitu Calibri, musik atau audio sebaiknya dengan intensitas 70-110 db dengan menggunakan jenis suara bass (dapat diatur di menu konfigurasi), dan menggunakan instruksi yang singkat, jelas dan sederhana. Dinamika meliputi: game play permainan berupa drag and drop dan input tulisan, tampilan teks (instruksi tidak terlalu panjang, satu kalimat pada kuis maksimal lima kata, dan jumlah kalimat untuk bacaan maksimal lima kalimat, kuis terdiri dari tiga level yaitu: mudah, sedang dan sulit, materi permainan untuk pembelajaran menulis meliputi: menyusun kata-kata acak menjadi kalimat sempurna, melengkapi kalimat sempurna, menulis kalimat sesuai dengan gambar, menyusun kalimat-kalimat acak menjadi paragraph yang benar. Estetika dari desain serious game untuk pembelajaran menulis meliputi: challenge, discovery, narrative, fantasy, sensation, dan expression.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectanak Tunarunguen_US
dc.subjectdigital gameen_US
dc.subjectframework MDAen_US
dc.subjectpedoman desainen_US
dc.subjectpembelajaran menulisen_US
dc.subjectserious gameen_US
dc.titlePenyusunan Pedoman Desain Serious Game Untuk Pembelajaran Menulis pada Anak Tunarungu dengan Framework MDAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record