PERBANDINGAN BIAYA PEKERJAAN PELAT LANTAI KONVENSIONAL DENGAN PELAT LANTAI DAK KERAMIK KOMPOSIT BETON
Abstract
Salah satu perkembangan teknologi di bidang konstruksi adalah pengembangan bahan yang digunakan. Khusus untuk konstruksi pelat lantai, masyarakat Indonesia cenderung lebih mengenal pelat lantai dengan bahan cor beton. Namun, bahan baru untuk pelat lantai, yaitu keramik komposit beton (Dak Keraton), diperkenalkan dan diterapkan pada proyek konstruksi di Indonesia. Dak Keraton dianggap lebih efisien karena tidak memerlukan banyak perancah, bahan cor beton (semen, pasir, dan kerikil) dan tulangan.Sehingga Dak Keraton dapat menjadi pilihan untuk dijadikan material yang digunakan sebagai pelat lantai dalam suatu proyek pembangunan.
Dalam penelitian ini disimulasikan perhitungan ulang secara analitis dalam menghitung kebutuhan pelat lantai menggunakan Dak Keraton dan Konvensional. Dimana data penelitian didapat melalui observasi dan wawancara dari pihak proyek dan distributor Dak Keraton. Total biaya yang dibutuhkan untuk pengerjaan pelat lantai Dak keraton sebesar Rp.164.058.906, sedangkan pelat konvensional sebesar Rp.186.797.058. Sehingga perbandingan biaya antara keduanya adalah sebesar 12,17%, yang dalam kata lain pengerjaan Dak Keraton lebih hemat daripada konvensional. Hal ini disebabkan dalam pengerjaan keraton tidak membutuhkan perancah dan bekisting sebanyak yang digunakan pelat konvensional.Selain itu, dengan memiliki kuat tekan setara dengan konvensional dak keraton dianggap dapat mengurangi biaya langsung dalam pengerjaan suatu proyek.
Collections
- Civil Engineering [4192]