Museum Bung Karno di Blitar: Representasi Arsitektural terhadap Citra Bung Karno melalui Konsep Metafora Arsitektur
Abstract
Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah dan
pengorbanan pahlawannya. Sebuah ungkapan yang sering diungkapkan oleh Bung
Karno. Terlepas dan kontroversi yang dimiliki oleh sosok Bung Karno tetaplah ia
merupakan pahlawan bangsa ini, jasa-jasanya haruslah kita hargai, tidak bisa
dipungkiri, romantisme masyarakat akan sosok Bung Karno masih cukup kuat
sebuah penelitian mengatakan bahwa kemenangan PDIP, pimpinan Meqawati merupakan indikasi kearah tersebut.
Pemelintiran sejarah yang dilakukan oleh Orde Baru, merupakan usaha pembodohan terhadap bangsa. Sebuah usaha untuk menghadarikan kembali akan
peran Bung Karno yang coba ditampilkan melalui museum sebagai salah satu
fasilitas kebudayaan yang dapat menampilkan, merawat dan menyimpan suatu
benda yang bernilai sejarah yang diharapkan dapat memaparkan dan mengingatkan
orang akan peran serta Bung Karno pada bangsanya.
Laporan tugas akhir ini merupakan sebuah karya yang mengangkat
persoalan tentang museum. Museum Bung Karno ini merupakan representasi dari
citra sang pemilik museum, dalam melakukan eksplorasi terhadap dua buah
permasalahan, yaitu, fungsi museum dan representasi citra Bung Karno penulis
menggunakan metoda pendekatan melalui metafora arsitektur (combined metaphor)
Letak museum juga merupakan representasi dari Bung Karno dalam
penempatannya museum disatukan dengan makam Bung Karno yang juga terdapat
di Blitar. Eksplorasi dalam menyatukan dua buah fasilitas tersebut penulis
melakukan kajian terhadap tipologis makam, sebagai sebuah pendekatan dan
penghormatan terhadap eksistensi makam.
Collections
- Architecture [3718]