Museum Fotografi di Jogjakarta Karakter Teknikk Sandwich Fotografi sebagai Faktor Penentu Penampilan Bangunan
Abstract
Jogjakarta merupakan pusat seni dan budaya Indonesia, hal ini
memunculkan inspirasi para penggemar fotografi dan juga sumber daya manusia yang selalu ingin berkompetisi. Pesatnya perkembangan dunia fotografi di
Jogjakarta dapat dilihat dari semakin maraknya lomba-lomba fotografi, meningkatnya peserta lomba, menjamurnya pendidikan fotografi, dan
meningkatnya kunjungan masyarakat pada suatau pameran foto. Melihat potensi yang begitu besar fotografer-fotografer Jogjakarta membutuhkan tempat untuk
berpameran. Kebanyakan tempat untuk memamerkan karya fotografi merupakan
gedung yang sebenamya bukan berfungsi secara khusus sebagai tempat pameran
fotografi.
Museum fotografi merupakan salah satu media yang efektif sebagai
penyedia fasilitas apresiasi, pendidikan dan ilmu pengetahuan untuk menampung
hasil karya para fotografer dan informasi perkembangan teknologi fotografi,
dengan konsep perencanaan dan perancangan karakter teknik sandwich fotografi
sebagai faktor penentu penampilan bangunan.
Penerapan karakter teknik sandwich ke penampilan bangunan
diterjemahkan pada rata massa, tata ruang, pola sirkulasi dan pada fasade
bangunan. Tata massa merupakan perwujudan dan keterpaduan (unity) dan
keseimbangan, tata ruang perwujudan dari keterpaduan (unity) dimana untuk
mendukung keterpaduan pada tata massa, pola sirkulasi perwujudan dari urut-urutan
(sequence), dan fasade bangunan merupakan perwujudan dari irama.
Konsep museum fotografi ini adalah menampilkan bangunan yang
kontekstual dengan lingkungan Jogjakarta melalui pendekatan pada karakter
teknik sandwich fotografi ke dalam penampilan bangunan berupa tata massa, tata
ruang, pola sirkulasi dan fasade bangunan.
Collections
- Architecture [3656]