Pra Rancangan Pabrik Etanol Berbahan Baku Tetes Tebu dengan Kapasitas 40.000 Ton Per Tahun
Abstract
Etanol, senyawa yang memiliki rumus kimia C2H5OH (biasa disebut etil alkohol, alkohol murni, atau alkohol absolut) banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan kimia yang ditujukan untuk konsumsi dan kegunaan lainnya, misalnya pada parfum, perasa, pewarna makanan, dan obat-obatan. Dalam kimia, etanol adalah pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis senyawa kimia lainnya.
Sebenarnya di Indonesia memiliki banyak manfaat untuk etanol, salah satunya adalah untuk BBM. Namun, menurut DEN (Dewan Energi Nasional), nilai etanol di Indonesia masih sekitar 5%. Selain itu, harga bahan baku tetes tebu dan harga jual etanol juga tinggi. DEN mendorong percepatan pemanfaatan bioetanol agar nilai etanol di Indonesia menjadi lebih tinggi.
Proses tersebut memiliki lima tahap, yaitu tahap pencampuran, tahap pengendapan, tahap penimbangan, tahap fermentasi, dan tahap distilasi, sehingga membentuk etanol. Tingkat resiko sedang, dengan ROI setelah pajak 28%, POT 2,89 tahun, SDP 22,54%, dan BEP 48,04%. Pabrik ini direncanakan dibangun di Karanganyar, Jawa Tengah dengan kapasitas produksi 7.575 kg/jam. Pendirian pabrik ini akan dilaksanakan pada tahun 2023, dengan produksi utama etanol. Bahan baku utama yang dibutuhkan tetes tebu 84.175 kg/jam, dan bahan pembantunya adalah urea 4.209 kg/jam, asam fosfat 126 kg/jam, ragi 84 kg/jam, dan asam sulfat 42 kg/jam dengan kepekatan 96,5% sampai pH mencapai 4,5-5, serta campuran air 32 oC.
Collections
- Chemical Engineering [1186]