PEMETAAN GAYA HIDUP KONSUMEN MUSLIMAH TERHADAP PRODUK FASHION DI YOGYAKARTA: INTEGRASI MODEL VALS DAN TEORI PERILAKU KONSUMEN ISLAMI
Abstract
Konsumsi terhadap komoditas fashion yang sedang menjadi trend telah menjadi keseharian bagi banyak wanita muslimah. Idealnya, mereka lebih mampu mengaplikasikan nilai-nilai syari’ah Islam dalam kehidupan sehari-harinya, termasuk kehidupan berkonsumsi. Akan tetapi faktanya berbeda. Sebagai contoh, dalam hal membeli dan menggunakan komoditas fashion yang sedang trend para wanita muslimah tersebut cenderung meniru sikap dan pendapat orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang bagaimana deskripsi pemetaan gaya hidup konsumen Muslimah terhadap produk fashion di Yogyakarta dilihat dari integrasi model value and lifestyle (VALS) dan teori perilaku konsumen Islami. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling pada wanita muslimah di Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan, bahwa terdapat beberapa kelompok yang terbentuk dari gaya hidup konsumen Muslimah terhadap produk fashion di Yogyakarta. Dari sembilan segmen gaya hidup value and lifestyle ini yang termasuk kelompok menurut teori perilaku konsumen Islami, adalah variabel sustainers, mainstreamers, survivors, materialists, dan transformers. Mereka adalah kelompok yang berhati-hati, mencari peluang, berpikir secara rasional, kesesuaian nilai moralitas, fokus memenuhi kebutuhan, dan dapat mengatur keuangan.
Teori konsumsi dalam Islam mengajarkan tidak semua barang dan jasa tidak semua barang dan jasa dapat dikonsumsi. Tujuan konsumsi dalam Islam bukanlah konsep utilitas melainkan kemaslahatan (maslāhah), pencapaian maslāhah tersebut merupakan tujuan dari maqashid al-syari’ah. Maslāhah dipenuhi berdasarkan pertimbangan rasional normatif dan positif, maka ada kriteria yang objektif tentang suatu barang ekonomi yang memiliki maslāhah ataupun tidak.
Collections
- Islamic Economics [826]