Show simple item record

dc.contributor.authorArum Noerlianty Rohmah, 00312138
dc.date.accessioned2019-09-16T06:18:51Z
dc.date.available2019-09-16T06:18:51Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/15463
dc.description.abstractUntuk memenuhi kebutuhan dananya, perusahaan dapat melakukan go public dengan menjual sahamnya ke masyarakat. Penjualan saham kepada masyarakat untuk pertama kali ini disebut sebagai penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO). Fenomena yang menarik untuk diteliti adalah bahwa pada umumnya saham-saham IPO merupakan saham yang underpriced. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel akuntansi yang terkandung dalam prospektus terhadap tingkat underpriced saham perusahaan yang melakukan IPO. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana yang tercatat di BEJ untuk periode 2000-2002. sample penelitian sebanyak 40 perusahaan yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data yang diperlukan merupakan data sekunder yang dipoeroleh dari Indonesian Capital Market Directory dan JSX Statistic Pojok BEJ UII. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan model regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel akuntansi yang terdapat dalam prospektus tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat underpriced saham IPO. Hal ini disebabkan karena investor Indonesia, yang merupakan investor jangka pendek, tidak menggunakan informasi-informasi akuntansi tersebut sebagai dasar pengambilan keputusan investasi.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis Pengaruh Informasi Akuntansien_US
dc.subjectProxy Atas Ex Ante Uncertaintyen_US
dc.subjectTingkat Underpriced Sahamen_US
dc.subjectBursa Efek Jakartaen_US
dc.titleAnalisis Pengaruh Informasi Akuntansi sebagai Proxy Atas Ex Ante Uncertainty terhadap Tingkat Underpriced Saham di Bursa Efek Jakartaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record