Penurunan Kadar Ammonia Limbah Cair PT. Limanjaya Anugrah dengan Metode Breakpoint Chlorination pada Unit Mixing
Abstract
PT. Limanjaya Anugrah merupakan salah satu industri textile yang pada proses
produksinya hanya bergerak pada kegiatan dyeing/printing, dari kegiatan produksi
tersebut dihasilkan limbah sebanyak 300m3/hari. Selama ini sebenarnya PT
Limanjaya Anugrah telah memiliki unit pengolahan limbah yang akan tetapi
pengoperasiannya masih belum maksimal, hal ini bisa dilihat dari masih tingginya
konsentrasi amoniak pada air limbah yang dihasilkan yaitu berkisar antara 20-50
mg/L. Salah satu alternatif pengolahan yang bisa digunakan untuk menurunkan
konsentrasi amoniak tersebut yaitu dengan menggunakan metode breakpoint
khlorinasi. Untuk itu maka perlu dilakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui dosis khlor yang dibutuhkan untuk dapat menurunkan konsentrasi
amoniak dan juga untuk menentukan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
efisiensi penurunan kadar amoniak itu sendiri.
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan diambil dari inlet untuk selanjutnya
diukur kadar pH dan konsentrasi amoniaknya, selanjutnya kedalam sampel
ditambahkan sejumlah dosis khlor (10 mg/L, 15 mg/L, 20 mg/L, 25 mg/L dst)
hingga dicapai titik breakpoint (30 mg/L, 35 mg/L, 25 mg/L, 40 mg/L, 25 mg/L
20 mg/L) yang ditandai oleh penurunan jumlah khlor sisa dalam larutan.
Selanjutnya berdasarkan hasil penambahan khlor tersebut dibuat suatu kurva
breakpoint yang nantinya akan digunakan untuk menentukan dosis khlor yang
dibutuhkan. Langkah terakhir kita periksa kembali konsentrasi amoniak dan pH
dan air limbah.
Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium diperoleh, dosis khlor rata-rata yang
dibutuhkan untuk menurunkan 1mg/L konsentrasi amoniak pada limbah cair PT
Limanjaya Anugrah sebesar 3,1 mg/L sedangkan efisiensi penurunan kadar
amoniak dengan metode ini dipengaruhi oleh kondisi pH dan besarnya konsentrasi
amoniak yang akan diturunkan, dimana pH optimumnya berkisar antara 6-8 dan
konsentrasi amoniak yang akan diturunkan tidak lebih dari 11 mg/L.
Collections
- Environmental Engineering [1439]