Evaluasi Pengendalian Intern terhadap Jasa Personel Studi Kasus pada Perusahaan Jamu "Nikisari" Kediri

Abstract

Manusia merupakan elemen yang penting dalam suatu perusahaan baik sebagai pimpinan maupun pelaksana dari kegiatan atau operasi perusahaan. Masalah ketenagakerjaan (gaji, upah, pajak dan biaya tenaga kerja lainnya) merupakan komponen biaya utama hampir setiap perusahaan. Gaji dan upah merupakan titik rawan terjadinya inejisiensi dan pencurian serta manipulasi kas melalui pembayaran gaji fiktif Banyak perusahaan berusaha menjalankan usahanya seefektif dan efisien mungkin agar tetap dapat bertahan dalam menghadapi kondisi yang tidak menguntungkan. Untuk dapat menjamin terlaksananya tujuan perusahaan dan juga mencegah kecurangan-kecurangan yang mungkin terjadi maka diperlukan suatu pengendalian intern yang baik. Pengendalian intern meliputi susunan organisasi dan semua cara-cara dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk menjaga dan mengamankan harta miliknya, memeriksa kecermatan kebenaran data administrasi, memajukan efisiensi kerja dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak. PJ. "NIKISARI" Kediri merupakan perusahaan manufaktur yang sedang berkembang dan telah melakukan pengendalian intern khususnya untuk sistem pengupahannya. Hal inilah yang melatarbelakangi penulisan skripsi dengan judul "EV ALUASI PENGENDALIAN INTERN TERHADAP JASA PERSONEL STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN JAMU "NIKISARI" KEDIRI ". Pengujian terhadap efektifitas pengendalian intern yang dijalankan oleh suatu perusahan dapat dilakukan secara deskriptif kualitatif maupun secara kuantitatif untuk memperoleh data yang objektif misalnya teknik atribut sampling dengan metode fixed-sample­size attribute sampling PJ. "NIKISARI" Kediri dalam menjalankan pengendalian intern untuk prosedur sistem pengupahannya secara umum kurang efektif dan membutuhkan perbaikan dibeberapa bagian demi lebih efektifuya pengendalian intern tersebut. Kekurangefektifan tersebut dapat dilihat pada struktur organisasi dan karyawan yang kompeten. Sedangkan untuk unsur yang lain telah efektif ini dapat dilihat pada sistem otorisasi dan praktik yang sehat.